Ini Penjelasan PDAM Kota Cirebon Soal Pelayanan Air yang Terganggu

Citrust.id – Beberapa waktu terakhir, penyaluran air PDAM di sejumlah wilayah di Kota Cirebon mengalami gangguan.

Direktur Utama PDAM Tirta Giri Nata Kota Cirebon, H Sopyan Satari SE MM, menjelaskan, untuk mengatasi gangguan tersebut, pihaknya telah menyiapkan solusi jangka pendek, menengah, dan jangka panjang.

Dikatakan Opang, sapaan akrabnya, ada empat langkah yang dilakukan sebagai solusi jangka pendek. Pertama, PDAM Tirta Giri Nata melakukan droping air gratis dengan menggunakan tangki bagi pelanggan terdampak.

Kedua, pihaknya melakukan optimalisasi penyelaman sumur, pembuangan udara yang terjebak dalam pipa transmisi maupun pipa distribusi. Ketiga, menambah kapasitas dan mengoptimalkan operasional pompa yang ada menjadi lebih besar agar tekanan air lebih tinggi.

“Kami juga menangani kebocoran secara masimal dan merevitalisasi pipa yang sudah tidak sesuai lagi,” jelas Opang.

Untuk penanggulangan jangka menengah berupa menyelesaikan program SPAM yang sedang dibangun. Sedangkan sebagai penanggulangan jangka panjang, PDAM Tirta Giri Nata sudah mengikuti program SPAM Regional Jatigede dan kerjasama dengan PDAM Kabupaten Kuningan untuk menambah debit air baru.

Opang melanjutkan, ada dua penyebab terganggunya pelayanan air terutama di wilayah yang pelayananya masih di bawah 10 jam. Dua penyebab itu terdiri dari faktor alam dan faktor teknis.

Faktor alam berupa siklus tahunan yang terjadi hampir setiap tahun pada Januari, Februari, dan Maret, yakni siklus mepet sumber.

Hal dikarenakan sumber air PDAM Tirta Giri Nata berasal dari mata air sehingga perlu proses resapan dulu melalui akuifer-akuifer yang ada. Berbeda dengan sumber air dari waduk atau telaga yang ketika musim hujan airnya akan lancar karena air hujan langsung ditangkap waduk atau telaga itu.

“Kebetulan tahun ini yang terparah. Biasanya, hujan pada perayaan imlek turun terus-menerus, tapi saat ini tidak. Mudah-mudahan dalam waktu dekat akan segera turun hujan dengan intensitas yang cukup tinggi,” ujar Opang.

BACA JUGA:  Polres Majalengka akan Bangun Gedung Serba Guna dan Lapangan Tembak

Sedangkan faktor teknis terganggunya pelayanan air adalah Sistem Pembangunan Air Minum (SPAM) yang belum rampung.

Opang menyampaikan, masih ada pekerjaan yang harus dilakukan dalam pembangunan SPAM. Setelah pemasangan pipa Jaringan Distribusi Utama (JDU) sepanjang kurang lebih 7,4 kilometer akan dibangun reservoar 9000 meter kubik.

“Saat ini kami tengah mengikuti program SPAM regional. Secara simultan, kami pun tengah merevitalisasi jaringan pipa di wilayah perkotaan. Semoga semuanya berjalan sesuai dangn harapan agar gangguan pelayanan bisa segera diatasi,” pungkasnya. /haris

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *