Citrust.id – Memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2025, Pemerintah Kota Cirebon menggelar aksi nyata berupa apel bersama dan kegiatan bersih-bersih sampah plastik di Area Gedung BAT, Kamis (5/6/2025).
Kegiatan itu juga menjadi bagian dari rangkaian perayaan Hari Jadi ke-598 Kota Cirebon.
Wali Kota Cirebon, Effendi Edo, memimpin langsung apel tersebut dan menyampaikan pentingnya menjadikan peringatan ini sebagai momentum perubahan perilaku, bukan sekadar seremoni tahunan.
“Ini adalah momen penting untuk kembali mengingatkan diri kita semua bahwa lingkungan yang bersih adalah tanggung jawab bersama,” ujar Effendi Edo.
Setelah apel, Wali Kota beserta jajaran perangkat daerah dan masyarakat menelusuri area Pasar Kanoman. Dalam kegiatan tersebut, mereka membagikan tas belanja ramah lingkungan (totebag) kepada pengunjung dan meninjau fasilitas pengangkutan sampah.
Wali Kota menyoroti kondisi kendaraan pengangkut sampah yang dinilai sudah tidak layak pakai.
“Mobil-mobil pengangkut sudah tua dan kurang efisien. Mudah-mudahan tahun depan bisa kita ganti agar mobilitas pengelolaan sampah jadi lebih baik,” ucapnya.
Effendi juga mengajak seluruh warga Kota Cirebon untuk mulai mengubah kebiasaan sehari-hari dalam pengelolaan sampah.
Tiga hal yang ia tekankan adalah mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, memilah sampah dari rumah, serta menjaga kebersihan lingkungan secara bergotong royong.
“Cirebon adalah kota budaya, kota sejarah, sekaligus kota jasa. Semua itu tak akan bermakna jika kita hidup di tengah lingkungan yang kotor. Masa depan kota ini bergantung pada bagaimana kita memperlakukan alam hari ini,” katanya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Cirebon, Yuni Darti, menambahkan, tema Hari Lingkungan Hidup tahun ini adalah “Hentikan Polusi Plastik.”
Ia menegaskan pentingnya edukasi berkelanjutan dalam menekan penggunaan plastik sekali pakai.
“Kami juga terus sosialisasikan Perda Nomor 4 Tahun 2018 tentang Pengelolaan Sampah, termasuk pengurangan sampah plastik di dalamnya. Edukasi ini harus terus dijalankan secara konsisten sampai ke tingkat RW,” kata Yuni.
Yuni juga memaparkan capaian DLH Kota Cirebon dalam pengelolaan sampah berbasis masyarakat. Saat ini, terdapat 32 bank sampah aktif yang tak hanya berfungsi sebagai tempat pemilahan sampah, tetapi juga memberikan nilai ekonomi bagi warga.
Selain itu, satu unit ATM Sampah telah mulai beroperasi di sejumlah titik, termasuk sekolah dan pusat keramaian.
“Ke depan, kami berharap jumlahnya bisa bertambah,” harapnya. (Haris)