GP Ansor Majalengka Pertanyakan Independensi Panitia Musda KNPI

Citrust.id – Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor merasa kecewa pasca-penolakan bakal Calon Ketua DPD KNPI yang diusung keluarga besar NU ditolak panitia Musyawarah Daerah (Musda) KNPI.

Ketua GP Ansor Majalengka, Ahmad Cece Ashfiyadi dalam siaran persnya mengatakan, dirinya beserta keluarga besar NU Majalengka sudah menyiapkan Ence Adam Mubarok sebagai bakal calon ketua KNPI Majalengka. Persyaratan rekomendasi enam OKP dan empat PK serta berkas-berkas persyaratan yang lainnya sudah dipenuhi

“Tadi malam kami datang dengan membawa kandidat sekaligus berkas-berkas persyaratan yang telah ditentukan oleh panitia dan sudah kami penuhi. Kaum Muda NU yang tergabung dalam enam OKP, yaitu GP Ansor, Fatayat NU, PMII, IPNU, IPPNU dan FKGM NU ditambah enam PK KNPI sudah memberikan rekomendasi mengusung Sahabat Ence,” katanya, Rabu (27/2/2019).

Tapi, lanjut Kang Cece, ia biasa dipanggil, pendaftaran itu ditolak dengan alasan panitia melewati batas waktu sekian detik sehingga kami tidak bisa mendaftarkan kandidat kami.

“Saya heran, kenapa pendaftaran kami ditolak. Kalau diperhatikan tadi kami sudah masuk gedung ini dan siap mendaftarkan diri kurang dari batas waktu yang kata panitia bilang ada ketentuannya. Jadi saya kira kalau saja hitungan waktu sepertinya kita pas datang ke sini,” tambahnya.

Menurut Kang Cece, landasan hukum yang mengharuskan tanggal 26 batas pendaftaran serta waktu terakhirnya pukul 23.30 WIB itu tidak ada. Dalam surat yang diedarkan ke pihaknya dan OKP lainnya juga tidak dicantumkan waktu penutupan pendaftaran. Bahkan, kalau mau merujuk hari, maka batas waktunya itu 00.00 WIB bukan seperti yang ditentukan panitia.

“Sebenarnya ini ada apa dengan panitia, kok sampai tega menjegal potensi-potensi pemuda yang akan ikut berpartisipasi membangun majalengka hanya gara-gara ketidak jelasan aturan dan landasan hukum batas akhir waktu pendaftaran”, ungkapnya dengan nada kesal.

BACA JUGA:  Gemeente Cheribon Fase 1906 sampai 1942 - Sejajar dengan Kota Besar Lainnya

Kang Cece pun berjanji akan terus mempertanyakan bahkan akan mengajukan keberatan ke KNPI Jawa Barat atas perlakukan dan sikap panitia yang dinilainya kurang bijaksana dan tidak taat aturan.

“Kami dari KB NU tidak akan tinggal diam dan akan terus mengajukan keberatan dan meminta penjelasan yang seadil-adilnya dari panitia. Kami ingin Musda KNPI berjalan lancar dan sukses serta menghasilkan kepemimpinan pemuda di Majalengka yang memang dihasilkan dari penjaringan yang profesional dan kepanitian yang jujur,” janjinya.

Selagi kondisi kepanitian seperti itu, ia khawatir KNPI Majalengka akan kurang greget ke depannya karena menghasilkan proses kepemimpinan yang tidak fair.

“Sudahlah, mari kita bangun organ kepemudaan di Majalengka ini dengan cara-cara yang fair dan kebersamaan agar semua pemuda Majalengka bersatu padu membangun dan tidak terkotak-kotakan atau bahkan mungkin dikotak-kotakkan,” lanjutnya.

Kang Cece menambahkan, pihaknya menunggu sampai batas pelaksanaan musda KNPI dan sikap panitia setelah insiden penolakan bakal calon itu.

“Sambil ikhtiar, kami tetap menunggu sikap panitia terhadap penolakan ini. Apalagi, selain kami, ternyata teman-teman dari GMNI pun mengalami nasib yang sama dengan kami. Jadi, ya, kita tunggu saja hasil akhirnya nanti,” pungkasnya. (Abduh)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *