JAKARTA (CT) – Langkah partai Golkar dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang memutuskan untuk bergabung dengan pemerintahan dan keluar dari barisan Koalisi Merah Putih (KMP), dihargai oleh partai Gerindra. Partai besutan Prabowo tersebut menilai apa yang dilakukan oleh Golkar dan PPP sebagai langkah berdarah-darah untuk mempertahankan partai.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Desmond Junaidi Mahesa menilai pemerintah sampai saat ini masih ditakui oleh partai politik, karena membuat Parpol terpecah. Namun menurutnya Parpol pada pemerintah hanya berumur maksimal 3 tahun. Menjelang tahun 2018 nanti, posisi Parpol lebih tinggi dibanding pemerintah.
Lantaran, tahun 2019, Indonesia akan mengalami pesta pemilihan legislatif dan presiden yang dilakukan secara serentak. Pada saat itu, apabila Jokowi ingin maju kembali untuk menjadi calon Presiden, harus mendekati Parpol. Karena tanpa dukungan Parpol, Jokowi tak bisa melanjutkan mimpinya untuk maju dalam pemilihan Presiden 2019.
”Saat ini pemerintah bisa membuat partai gonjang-ganjing, tapi mari kita lihat apakah nanti 2019 bisa?,” kata Desmond kepada wartawan di Komplek Parlemen, Jakarta, Jumat (20/05).
Wakil Ketua Komisi III DPR menjelaskan, meski bagaimanapun Jokowi masih butuh Parpol untuk maju di pilpres 2019. Karena Jokowi yang merupakan kader PDIP tidak mungkin maju sendiri dalam Pilpres. Karena itulah, Golkar dan PPP akhirnya bersedia untuk bergabung dengan pemerintahan Presiden Jokowi, karena tidak menginginkan partai hancur.
Apa yang dilakukan oleh Golkar dan PPP tentunya sudah diperhitungkan secara matang. Sehingga saat ini mereka memang ‘berdarah-darah’ karena pemerintah. Tapi mendekati tahun 2019 nanti, posisi partai politik dan pemerintah pasti berbalik. Partai politik akan memiliki nilai jual dan mempu membuat Presiden Jokowi berbalik meminta bantuan partai.
”Gerinrda tidak akan mengikuti jejak Golkar dan PPP karena memang partai kami sudah kuat, dan tidak bisa digoyang oleh pemerintah,” katanya.
Masih kata Desmond, ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, menyadari hal ini akan terjadi dan sudah mempredikasi kalau partai yang berada di barisan KMP satu persatu akan pergi. Sehingga hal inilah yang membuat Gerindra tidak merasa dipecundangi oleh partai lain.
”Kami sudah memprediksi, makanya ya biarkan saja,” tegasnya. (Eros)