Gaya Hidup Masyarakat Dongkrak Industri Kopi Tumbuh Pesat

Ilustrasi

CIREBON (CT) – Perubahan gaya hidup masyarakat Indonesia dan pertumbuhan kelas menengah mendorong kinerja industri pengolahan kopi di dalam negeri meningkat signifikan.

Menteri Perindustrian, Saleh Husin, mengungkapkan, bahwa pertumbuhan konsumsi produk kopi olahan dalam negeri meningkat lebih dariĀ  tujuh persen per tahun, sedangkan penjualan ke pasar luar negeri, ekspor produk kopi olahan pada 2015 lebih manis lagi.

Dari sisi produksi kopi, Indonesia penghasil kopi terbesar keempat di dunia setelah Brasil, Vietnam, dan Kolombia, dengan produksi rata-rata sebesar 685.000 ton pertahun atau 8,9 persen dari produksi kopi dunia.

Ada belasan kopi khas Tanah Air yang telah dikenal di dunia, termasuk kopi luwak, dengan rasa dan aroma khas sesuai indikasi geografis yang menjadi keunggulan Indonesia.

Saat ini sudah ada 12 kopi Indonesia yang telah mempunyai indikasi geografis yaitu kopi arabika gayo, sumatera arabika simalungun utara, robusta lampung, arabika java preanger, java arabika sindoro-sumbing.

Selain itu, arabika ijen raung, arabika kintamani bali, arabika kalosi enrekang, arabika toraja, arabika flores bajawa, liberika tungkal jambi, dan kopi robusta semendo asal Sumatera Selatan.

Pada 2015, ekspor kopi olahan tercatat 356,79 juta dollar AS alias meningkat delapan persen dibanding tahun sebelumnya. Ekspor produk kopi olahan didominasi produk kopi instan, ekstrak, esens dan konsentrat kopi yang tersebar ke negara tujuan ekspor seperti Filipina, Malaysia, Thailand, Singapura, China, dan Uni Emirat Arab.

Secara khusus, dia juga mengapresiasi para barista dan pemilik kedai kopi skala kecil, menengah hingga besar yang dengan kreativitasnya terus melahirkan menu-menu anyar. (Net/CT)

BACA JUGA:  Lanai Coffee Sajikan Menu Baru Varian Soda dan Kopi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *