CIREBON (CT) – Dunia pendidikan Indonesia kehilangan salah satu tokoh terbaiknya, yakni Een Sukaesih yang dijuluki Sang Guru Qolbu. Ia meninggal dunia pada Jumat (12/12) saat menjalani perawatan di RSUD Sumedang.
Sebelumnya, wanita yang mengispirasi dunia pendidikan Indonesia itu dalam kondisi lumpuh selama 27 tahun. Namun dalam masa lumpuhnya Een tetap mengajar anak didiknya dengan tulus. Tak sedikitpun keluh kesah keluar dari mulutnya.
Pada mulanya, ia sempat dilarikan ke rumah sakit, ketika itu Een mengeluhkan nyeri pada lambungnya, tidak berselang lama kondisinya langsung kritis dan akhirnya meninggal dunia. Een tutup usia pada umur 51 tahun dan sampai hari ini karya baktinya masih dikenang oleh masyarakat Indonesia.
Sebelum mengajar di Sumedang, ternyata Sang Guru Qolbu, Een Sukaesih sempat mengajar di Kota Cirebon, yakni sebagai guru Bimbingan dan Penyuluhan (BP), di SMA Negeri 1 Sindanglaut yang sekarang menjadi SMA Negeri 1 Lemahabang, Kecamatan Lemah Abang, Kabupaten Cirebon.
Saat ditemui CT, Sabtu (20/12) Kepala staf Tata Usaha (TU) SMA Negeri 1 Lemah Abang, Abdul Rouf mengatakan, Een Sukaesih menjadi guru BP di SMA Negeri Sindanglaut satu tahun lebih yakni, tahun 1986-1987, kemudian karena sakit, Een kembali ke Sumedang untuk melakukan perawatan.
“Een Sukaesih mengajar di sekolah ini selama 1 tahun lebih, kemudian karena sakit beliau pulang untuk berobat,” ujarnya. (CT-127)