Citrust.id – Pemerintah Kota Cirebon meresmikan Sentra Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), Selasa (8/6) pagi, di komplek Alun-alun Kejaksan Kota Cirebon. Wakil Walikota Cirebon, Dra Hj Eti Herawati dan seluruh SKPD, BUMD dan perbankan turut hadir.
Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perdagangan dan Perindustrian (DKUKMPP) Kota Cirebon, drh Maharani Dewi bersyukur karena Sentra UMKM bisa diresmikan setelah beberapa kali tertunda.
“Proses pembentukan Sentra UMKM ini menggandeng enterprener muda yang memiliki inovasi dan pekerja keras. Sekaligus mereka juga membentuk kepengurusan untuk mengelola Sentra UMKM,” ujarnya.
Terkait pemasaran, Maharani menjelaskan akan ada dua pola untuk memasarkan 200 produk dari 70 UMKM, yakni secara online melalui aplikasi dan offline.
“Saya berharap warga bisa mendukung brand dan produk lokal. Karena bisa membangkitkan perekonomian dan kesejahteraan. Selain itu, apabila memiliki teman luar kota, agar bisa diajak belanja produk UMKM,” kata Maharani.
Sementara itu, melalui sambutan Walikota Cirebon, Drs H Nashrudin Azis SH mengaku sangat bangga dengan peresmian Sentra UMKM ini. Bukan karena produk saja melainkan ide yang dituangkan dinilai sebagai maha karya.
“Ini adalah amanah yang diberikan Pemprov Jabar kepada Pemkot Cirebon, agar bisa bertanggungjawab atas keberadaan alun-alun untuk lebih bermanfaat dan memberikan penghidupan bagi masyarakat,” ujarnya.
Sebab itu, Azis meminta kepada seluruh stakeholder yang terlibat agar terus mendukung Alun-alun Kejaksan bisa menjadi pariwisata unggulan. “Jadi sebelum wisatawan pulang, mereka belanja UMKM dulu. Saat mereka terkesan, pasti datang lagi,” ujar Azis.
Upaya mewujudkan itu, kata Azis, Pemkot Cirebon berupaya dengan menguatkan sistem keamanan dan kebersihan Alun-alun Kejaksan. Hal ini bertujuan agar wisatawan lebih nyaman.
Selain itu, Azis juga meminta dinas terkait agar bisa memperhatikan kualitas setiap produk yang dijajakan, agar wisatawan terkesan dan membeli produk lebih banyak.
“Bagaimana mungkin orang mau datang apabila produknya kurang baik. Oleh sebab itu, dinas juga harus memperhatikan dan meningkatkan kualitak produk,” katanya. (Aming)
Komentar