Citrust.id – Tingginya angka penderita penyakit kronis di Indonesia dapat disebabkan berbagai faktor. Salah satunya adalah akibat tidak diterapkannya perilaku hidup sehat oleh sebagian masyarakat. Selain itu, cukup banyak masyarakat yang baru sadar menderita penyakit kronis ketika merasakan dampaknya.
Kepala Bidang Penjaminan Manfaat Primer BPJS Kesehatan Cabang Cirebon, Ridha Mugiar, menjelaskan, penyakit kronis merupakan kondisi gangguan kesehatan manusia yang berlangsung dalam jangka waktu yang cukup lama. Penyakit itu tidak dapat hilang begitu saja. Kebanyakan penyakit kronis disebabkan oleh gaya hidup yang tidak sehat dan kekurangan nutrisi. Penyakit itu dapat muncul sewaktu-waktu dan dapat bertambah parah seiring berjalannya waktu. Bahkan, sering kali keberadaan penyakit itu tidak disadari hingga kondisinya yang kian terlanjur parah.
“Penyakit kronis dapat dicegah dengan menerapkan perilaku hidup sehat dan melakukan skrining Kesehatan secara rutin untuk mengetahui kondisi kesehatan masing-masing. Peserta JKN-KIS dapat memanfaatkan berbagai layanan yang tersedia dalam Program JKN-KIS,” ujar Ridha, Rabu (24/11).
Ridha melanjutkan, bagi Peserta JKN-KIS, peserta dapat melakukan skrining riwayat kesehatan diaplikasi Mobile JKN. Peserta JKN-KIS juga dapat memanfaatkan Website BPJS Kesehatan (http://www.bpjs-kesehatan.go.id/bpjs/), pada fitur skrining kesehatan yang terdapat dalam situs BPJS Kesehatan. Selain itu, ada fitur Chat Assistance BPJS Kesehatan (CHIKA) di nomor 0811-8750-400 yang dapat dimanfaatkan Peserta JKN-KIS untuk melakukan skrining kesehatan.
Khusus untuk pelayanan penapisan atau skrining kesehatan tertentu, peserta dapat memperoleh layanan pemeriksaan diabetes melitus dan kanker serviks dengan mendatangi FKTP tempatnya terdaftar. Peserta juga dapat mendatangi laboratorium yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan.
“Skrining diabetes mellitus ini salah satu manfaat yang dapat diterima seluruh peserta JKN KIS di atas usia 15 tahun yang belum terdiagnosa penyakit DM,” jelas Ridha.
Skrining diabetes melitus terdiri dari pemeriksaan gula darah puasa dan gula darah 2 Jam PP yang dapat dilaksanakan di seluruh Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan. Sedangkan skrining kanker serviks meliputi pemeriksaan IVA dan Papsmear yang dapat diikuti peserta JKN-KIS wanita yang telah berhubungan seksual.
“Pemeriksaan papsmear dapat dilaksanakan di laboratorium yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan dengan membawa pengantar dari FKTP peserta terdaftar,” ujar Ridha.
Dihubungi di tempat terpisah, Kepala Cabang Laboratorium Paramita Kota Cirebon, Dhani Nugraha, menyampaikan, untuk skrining riwayat kesehatan, setiap Peserta JKN-KIS dapat menghubungi FKTP ataupun laboratorium terdekat. Setelah itu dilakukan pendataan oleh petugas dan dilanjutkan penjadwalan untuk pemeriksaan. Peserta yang akan melakukan tes GDP dan GDPP diharapkan berpuasa terlebih dahulu selama 10-12 jam.
Sementara untuk pemeriksaan Papsmear, diperuntukkan bagi wanita yang sudah pernah berhubungan seksual. Diharapkan dua hari sebelumnya untuk tidak melakukan hubungan suami istri agar pemeriksaan menjadi tidak bias. “Jangan lupa membawa kartu JKN-KIS dan tanda pengenal saat daftar ulang,” pesan Dhani. (Haris)