Citrust.id – Armada Bus Rapid Transit (BRT) Trans Cirebon resmi beroperasi, Senin (12/4) pagi. Berdasarkan kesepakatan saat penandatanganan kerjasama, rute BRT Trans Cirebon akan melintasi Kota Cirebon dan sekitarnya.
“Pemkot Cirebon dan pengelola belum resmi menetapkan tarif BRT Trans Cirebon. Karena tim masih mengkaji, sehingga selama dua pekan ke depan masih gratis,” ujar Andi Armawan, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Cirebon.
Sementara ini, kata Andi, untuk soft launching BRT Trans Cirebon memberangkatkan empat armada. Sebanyak delapan shelter untuk mengangkut penumpang dibangun, empat diantaranya ada di wilayah Kabupaten Cirebon.
“Sejauh ini shelter masih knock down atau belum permanen. Karena untuk membedakan dengan angkutan umum lain, seperti angkutan perkotaan dan angkutan online. Selain itu BRT Trans Cirebon tidak mengangkut dan menurunkan penumpang di sembarang tempat,” ungkapnya.
Andi juga mengungkpan, memiliki strategi khusus agar keberadaan BRT Trans Cirebon tidak berdampak kemacetan di jalur Kota/Kabupaten Cirebon. “Kami siapkan skema lain untuk menghindari kemacetan,” jelas dia.
Perihal rute BRT Trans Cirebon, Andi menjelaskan, jalur pertama melintasi Kota Cirebon, yakni depan kantor Kecamatan Kejaksan, kawasan Pelabuhan Cirebon-BAT- Teja Berlian, Suku Semar dan Sunyaragi.
“Sedangkan jalur kedua, melintasi Kabupaten Cirebon seperti Pilang, Megu, Plered-Ramayana dan Ciperna,” jelas Andi.
Persoalan rute BRT Trans Cirebon ini, kata Andi, masih bisa berubah apabila ada usulan dari masyarakat terkait kebutuhan angkutan massal, namun saat ini akan memaksimalkan dua rute jalur terlebih dahulu.
Sedangkan fasilitas BRT Trans Cirebon, Andi mengaku akan memasang internet gratis hingga kamera tersembunyi di dalam bus.
“Fungsi kamera di dalam bus ini, tidak hanya kebutuhan untuk keamanan, melainkan untuk menghitung jumlah penumpang. Ke depan juga akan dipasang lampu LED untuk mempercantik serta petugas layanan bus melalui rekrutmen,” katanya. (Aming)
Komentar