Berkenalan dengan Jaliteng, Hewan Persilangan Banteng dan Sapi

Ilustrasi

CIREBON (CT) – Adalah Jaliteng, anak dari keturunan induk betina sapi Bali dan pejantan Banteng Jawa. Sekilas tubuhnya menyerupai sapi, tetapi agak sedikit berbeda, jika biasanya kita melihat sapi dengan ciri-ciri besar dan bergelambir. Jaliteng justru tampak besar, gagah, dan berotot.

Tanda-tanda yang dimiliki bila dilihat seperti sapi Bali, yaitu warna putih pada bagian belakang paha, mulai tarsus dan carpus sampai batas pinggir atas kuku, rambut pada ujung ekor hitam, rambut pada bagian dalam telinga putih, terdapat garis belut (garis hitam) yang jelas pada bagian atas punggung. Warna tubuh ternak tersebut juga beragam, ada yang hitam dan coklat, mirip dengan sapi Bali.

Orangtua Jaliteng, Banteng Jawa, merupakan salah satu satwa yang dilindungi oleh undang-undang. Jumlahnya di alam cenderung menurun setiap tahunnya. Salah satu usaha yang dilakukan untuk melestarikan mereka selain memeliharanya di lembaga konservasi, adalah dengan cara menyilangkan dengan spesies lain agar gennya tetap lestari.

Salah satu satwa yang dicoba untuk disilangkan dengan Banteng Jawa adalah Sapi Bali. Penyilangan ini pun dilakukan di Taman Safari Prigen bekerjasama dengan Balai Penelitian Benih Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur. Persilangan pun berhasil dilakukan, anak-anak hasil perkawinan itu disebut sebagai Jaliteng.

Jika bayi Sapi Bali biasa begitu lahir beratnya hanya mencapai 16 Kg, bayi Jaliteng bobotnya bisa mencapai 22 Kg. Pertumbuhan fisik Jaliteng pun lebih cepat dari sapi biasa, di usia 4 tahun beratnya bisa mencapai 400 kg dan beratnya mencapai lebih dari 1 ton ketika dewasa. Namun, saat ini Jaliteng belum bisa untuk konsumsi manusia. Untuk mencapai tahap siap konsumsi, Jaliteng butuh penelitian lebih lanjut. (Net/CT)

BACA JUGA:  Masalah Harga Daging Tidak Bisa Diselesaikan dengan Impor Jeroan

Komentar