Cirebontrust.com – Saat ini masih ada beberapa daerah di Jawa Barat, khususnya di bagian Selatan, yang masyarakatnya tidak punya akses ke sekolah. Namun, ditunjang dengan kemajuan dunia IT, Dinas Pendidikan Jawa Barat melaksanakan metode pendidikan SMK jarak jauh bagi siswa yang kesulitan akses berangkat ke sekolah.
Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat, Ahmad Hadadi, menjelaskan, dalam pendidikan SMK jarak jauh, para siswa difasilitasi dengan android sehingga modul-modul pembelajaran bisa diakses melalui aplikasi. Guru berasal dari sekolah induk dan guru valunteer non-PNS. Kurikulum yang diterapkan sama tapi dalam beberapa hal ada yang menjadi prioritas.
“Teknis pembelajaran minimal dua kali seminggu dilaksanakan secara tatap muka. Sisanya secara mandiri melalui chating,” katanya, Selasa (17/10) usai membuka Lomba Kompetensi Siswa (LKS) SMK se-Jawa Barat Tahun 2017 di Cirebon.
Diungkapkan Ahmad Hadadi, saat ini metode pendidikan jarak jauh tersebut sudah diterapkan di 800 SMK formal se-Jawa Barat dengan jumlah siswa sebanyak total 32 ribu siswa. Pelaksanaannya antara lain di Padalarang, Cianjur, Bogor, Garut, dan Subang.
“Pembelajaran jarak jauh ini tidak mengurangi mutu pendidikan,” jelasnya. (Haris)