MAJALENGKA (CT) – Seorang anggota Kepolisian Resort Majalengka Bripda YW (27) terancam pemberhentikan dengan tidak hormat (PDTH) akibat sering bolos kerja. Sidang kode etik telah dilakukan pihak Propam Polres Majalengka, Selasa (9/12) di aula Mapolres Majalengka.
Sementara itu dalam persidangan YW mengaku kerap membolos bekerja dengan alasan malu oleh teman sekerja, terutama sejak di terkena hukuman gara-gara membeli sepeda motor bodong tanpa dilengkapi surat-surat kendaraan resmi.
Pada sidang kode etik yang dipimpin Wakapolres Majalengka Komisaris Polisi Handrio Wicaksono, terungkap bahwa Bripda YW yang pertama bertugas di Samapta Polres Sumber ini kerap mangkir kerja. Bila masuk empat hari, dua bulan kedepannya dia tidak masuk lagi hingga akhirnya dipindah tugas ke Polsek Susukan. Namun hal serupa kembali terulang.
Beberapa kali diberikan tindakan berupa peringatan lisan, tertulis hingga hukuman, tidak membuat YW bisa disiplin dan bersedia masuk kerja. Dia tetap kerap mangkir dan malah semakin parah.
Tahun 2010 di dipindah tugas dari Polres Cirebon ke Majalengka ditempatkan di Samapta, namun prilaku tersebut tidak berubah hingga akhirnya dipindah ke SPK.
“Advokasi terhadap YW terus dilakukan agar bersedia masuk kerja. Semua pimpinan terus meberikan motivasi namun tak berhasil.” ungkap Kabag Administrasi Polres Majalengka Komisaris Polisi Ujang Suhanda.
Tahun 2012 menurut Ujang, atas berbagai pertimbangan serta jarak tempuh dari tempat tinggalnya ke kantor karena kebetulan YW warga Indramayu, YW dialih tugaskan ke Polsek Ligung. Tapi ternyata tidak memperbaiki sikapnya hingga akhirnya terpaksa disidang kode etik untuk diberhentikan dengan tidak hormat.
Sementara YW dalam persidangan ketika ditanya alasan kerap membolos karena malu. Semasa bekerja di Polres Cirebon dia pernah membeli sepeda motor tanpa dilengkapi surat-surat kendaraan, hal itu diketahui pimpinan unit kerjanya dan terkena sanksi penempatan khusus selama tujuh hari. Sejak kejadian tesrebut, dia mulai malas-malasan dan jarang masuk bekerja. Tak hanya itu diapun akhirnya bercerai dengan istrinya, namun kemudian menikah lagi dengan istri tetangga desanya.
“Kalau masuk kerja serasa semua orang mencemohokan kesalahan saya,” ungkap YW. (CT-110)
Komentar