oleh

ASN di Majalengka Kelola Sampah hingga Bernilai Ekonomis

Citrust.id – Seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) di Majalengka, Iis Maesaroh (56), kelola sampah hingga bernilai ekonomis.

Iis berdinas di lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka. Sehari-hari, ia bertugas sebagai perawat gigi di UPTD Puskesmas Talaga.

Ia menjelaskan, kebiasaan memilah sampah dari rumah sudah ia lakukan sejak puluhan tahun yang lalu. Orang tuanya mengajarkan hal itu sejak kecil.

Menurut ASN yang sudah mengabdi sejak tahun 1987 itu, memilah sampah memang berat. Namun, jika sudah menjadi kebiasaan akan terasa ringan.

Misalnya, Iis mempunyai kebiasaan menggunakan kembali kantong plastik yang masih bisa digunakan.

“Misal, biasanya barang belanjaan di minimarket masih kering dan bersih. Nah, itu masih bisa kita gunakan kembali kantong kreseknya. Nanti kalau butuh, bisa kita pakai kembali,” ujar Iis, Rabu (17/5/2023).

Sampah sisa makanan ia buang ke tempat khusus untuk pakan ikan. Iis punya hobi membudidaya ikan di kolam, tak jauh dari rumahnya. Ia punya beberapa kolam.

“Saya selalu berpesan kepada suami dan anak, kalau habis makan, misal ada makanan sisa, buang sisa makanan ke tempat khusus. Selain sisa makanan, potongan sayur, potongan buah, dan lain sebagainya juga saya masukan ke tempat khusus tersebut. Nanti setiap hari atau dua hari sekali, saya buang sampah sisa makanan dan sisa sayuran tersebut ke kolam, sebagai pakan ikan,” ungkapnya.

Menurutnya, sampah plastik (anorganik) dikumpulkan untuk dijual atau dimanfaatkan kembali. Hampir setiap hari, rumahnya memproduksi sampah plastik. Ia menjampah plastik dari rumahnya, misal botol plastik bekas deterjen cair, tidak ia buang, melainkan dikumpulkan, nanti dijual, atau ada yang minta.

Jenis sampah lainnya yang tidak bisa dimanfaatkan, ia musnahkan dengan cara dibakar di samping rumahnya.

Iis tinggal di Desa Banjaran. Ia menyayangkan, desa tempat ia tinggal belum mempunyai Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST), untuk menampung dan mengenlola sampah yang belum bisa dimanfaatkan.

“Saya berharap, pihak desa bisa membangun TPST. Kalau ada TPST, oknum masyarakat yang membuang sampah sembarangan akan berkurang,” pungkasnya. (Abduh)

Komentar