Mengenal Lebih Dekat Goa Legendaris Cirebon, Goa Sunyaragi

CIREBON (CT) – Tak dipungkiri, Cirebon kini jadi salah satu destinasi wisata yang diburu banyak masyarakat, utamanya masyarakat Jakarta dan sekitarnya. Tingkat okupansi atau kunjungan wisatawan melonjak drastis semenjak mudahnya akses masuk ke Kota Cirebon dengan hadirnya Tol Cikopo-Palimanan (Cipali).

“Pada long weekend kemarin pada 5-8 Mei 2016 lalu, Goa Sunyaragi pengunjungnya mencapai 10.000. Itu bisa menandakan bahwa Goa Sunyaragi jadi salah satu destinasi wisata unggulan,” ujar Kepala Bagian Humas dan Promosi Badan Pengelola Taman Air Goa Sunyaragi (BPTAGS), Eko Ardie Nugraha.

Tak salah memang jika Goa Sunyaragi menjadi destinasi favorit. Goa ini memiliki keunikan dibanding goa lain. Jika biasanya sebuah goa terbentuk secara alami, Goa Sunyaragi justru sengaja dibuat dengan menggunakan batu karang.

Tidak diketahui secara pasti kapan proses pembuatan goa dimulai, namun pembangunan goa ini, menurut catatan pengurus Goa Sunyaragi, selesai pada tahun 1703. Goa Sunyaragi dibangun oleh Pangeran Kararangan pada masa kejayaan Kesultanan Cirebon. Dahulu, Goa Sunyaragi bernama Taman Klangenan Sunyaragi yang desainnya sama seperti taman sari, namun tidak hanya digunakan oleh para putri kesultanan saja.

Disebut taman sari karena awalnya Goa Sunyaragi dikelilingi oleh danau luas yang kini telah berubah menjadi jalan raya di Kota Cirebon. Bahkan ada selokan di kawasan goa yang berguna untuk mengalirkan air danau ke tempat penampungan air, yang nantinya digunakan oleh masyarakat. Namun air-air tersebut kini hanya tinggal sejarah.

Pada legendanya, Goa Sunyaragi merupakan goa yang digunakan sebagai tempat bertapa para putri maupun putra kesultanan untuk mencari ketenangan. Setiap orang memiliki tempat bertapa sendiri yang berada di dalam goa. Seperti Goa Pengawal dan Goa Peteng.

BACA JUGA:  Sebagian Anak di Argasunya Mengalami Serangan Gatal-gatal

Bentuk goa pun terlihat tak biasa dan unik. Dari kejauhan, goa-goa akan terlihat seperti gunung kecil atau bukit. Bahkan ada yang terlihat tak rata seperti sebuah istana.

Jika menyusuri goa ini harus sedikit menundukkan badan karena lubang goa memang sempit. Selain itu, dibutuhkan alat penerangan pribadi seperti senter untuk menerangi jalanan di dalam goa yang akan dilewati.

Di sisi goa, terdapat beberapa patung yang diyakini telah ada sejak zaman dahulu. Patung-patung tersebut adalah patung perawan sunti, patung garuda dililit ular, dan patung gajah. Menakjubkan bukan? (Wilda)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *