Benarkah Makanan yang Dibakar dapat Memicu Kanker?

  • Bagikan

Ilustrasi

CIREBON (CT) – Siapa yang tidak suka makanan dipanggang/bakar? Memanggang, terutama daging dan seafood, sudah menjadi pilihan pengolahan makanan favorit bukan? Meski begitu, beberapa penelitian menunjukkan cara masak ini dapat memicu kanker. Memasak dalam suhu tinggi berpotensi menciptakan zat karsinogen “heterocyclic amines” (HCAs) dan “polycyclic hydrocarbons” (PAHs).

Penelitian pada hewan di laboratorium menunjukkan, HCAs merusak DNA dan mempercepat pertumbuhan tumor di sel-sel usus besar, payudara, prostat dan sistem limfa. Meski begitu, belum bisa dibuktikan apakah hal yang sama juga terjadi pada manusia.

Pada suhu di atas 176 derajat celcius, asam amino dan kreatin (zat alami yang membantu suplai energi ke otot dan saraf) berpengaruh ke pembentukan HCAs.

Sementara itu, PAHs terbentuk saat lemak menetes ke bara yang panas, sehingga membentuk asap yang menyatu pada makanan. Komponen ini terkait dengan peningkatan risiko kanker payudara.

Meski begitu, menurut Colleen Doyle, direktur Nutrition and Physical Activity dari American Cancer Society, dalam hal pencegahan kanker, masih banyak risiko lain yang bisa menyebabkan kanker.

Tak perlu takut mengonsumsi daging yang dibakar. Untuk memperkecil risiko kanker, ada beberapa hal yang perlu diketahui:

– Bakarlah ikan. Daging sapi, babi, dan unggas, cenderung membentuk HCAs dibandingkan seafood, karena kandungan asam amino pada daging ini lebih tinggi dan butuh waktu pemanggangan lebih lama.

– Pangkas lemak dari daging yang akan dibakar untuk mengurangi tetesan lemaknya.

– Rendam dalam bumbu. Penelitian menunjukkan, merendam daging merah pada bir atau wine dua jam sebelum dibakar bisa mengurangi HCAs. Para ilmuwan percaya, antioksidan dalam dua minuman itu akan menghambat pembentukan HCAs. Daun mint, basil, serta oregano, juga memiliki efek antioksidan yang baik untuk daging.

BACA JUGA:  Inilah Penyebab dan Cara Mengatasi Mata Lelah

– Hidangkan daging panggang dengan sayuran yang bisa membantu membersihkan zat-zat karsinogen dalam tubuh. (Net/CT)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *