CIREBON (CT) – Potret suram dugaan penelantaran anak masih terjadi di Kota Cirebon. Seperti dialami Mila, bocah usia 9 tahun asal Kelurahan Pegambiran, Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon terpaksa harus keluar Kota Cirebon dan menjadi gelandangan di wilayah Jawa Tengah.
hal itu terpaksa dilakukannya, menyusul kedua orang tuanya meningglakan dia sejak masih kecil. Sejak saat dilahirkan, kedua orang tua meninggalkan Mila. Ibu Mila, menjadi TKW di Malaysia dan ayahnya pergi entah kemana.
Hal itu lah yang menyebabkan Mila terlantar. Karena tidak ada yang mengurusinya sejak kecil, Mila sempat kabur, bahkan sampai ke Jawa Tengah. Sekitar sebulan yang lalu, Mila diketahui berada di daerah wisata Batu Raden, Jawa Tengah. Sampai pada akhirnya Mila dibawa ke Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Cirebon.
“Sebulan yang lalu ditemukan di daerah Jawa Tengah, di Batu Raden. Ada lembaga di sana yang menginformasikan ada anak terlantar, diantarkan ke sini,” ujar Kepala Bidang Sosial Dinsosnakertrans Kota Cirebon, Dede Dahlia kepada CT, Rabu (02/03).
Dijelaskan, Dede sejak kecil, Mila dirawat oleh Kakek dan Neneknya sampai saat ini. Namun dirinya menduga ada perlakuan kasar dari Kakek dan Neneknya, sehingga menyebabkan Mila sedikit terganggu psikologisnya. Hal itu, terlihat saat Mila kembali lagi ke rumahnya.
Tidak berselang lama, Mila kembali lagi kabur dan ditemukan di daerah Surakarta. “Informasinya sering diperlakukan kasar oleh Kakek dan Neneknya. Tapi dilihat sepertinya memang seperti itu sebab, Mila tidak betah di rumahnya,” katanya.
Dede menambahkan, saat ini pihaknya mengembalikan Mila ke rumahnya, terkesan tidak diterima oleh Kakek dan Neneknya. Selain itu, Dede menambahkan, Mila setelahnya diperiksa oleh dokter di RSGJ untuk memastikan kesehatannya. Menurut dokter tidak ada kesehatan yang terganggu.
Saat ini, Mila sudah berada di Pondok Pesantren Darul Ilmi, Kelurahan Kalijaga, Kecamatan Harjamukti dengan diantar oleh Dinsosnakertrans Kota Cirebon.
“Dari keluarganya terkesan tidak suka Mila kembali. Baru satu hari di rumahnya, keluarganya mengatakan kalau bisa secepatnya dibawa ke Ponpes. Saat ini sudah berada di Ponpes Darul Ilmi, akan mendapatkan pendidikan dan lainya dari Ponpes,” katanya. (Iskandar)
