Olah Limbah Ampas Tahu Jadi Makanan, Usaha Dage Ampas Beromzet Rp. 15 Juta Tiap Bulannya

  • Bagikan

CIREBON (CT) – Siapa sangka, dari mengolah limbah ampas tahu menjadi dage ampas bisa meraup untung hingga Rp. 15 juta per bulannya. Inilah yang dilakukan H. Aman warga Desa Wanasaba Kidul, Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon, Rabu (24/12).

Ampas tahu yang biasanya hanya jadi pakan ternak, ditangan H. Aman bisa menjadi lahan usaha yang mampu mendongkrak perekomomian di desanya. Aman memulai usahanya 8 tahun yang lalu. Ia mencoba membuat dage ampas yaitu sejenis fermentasi ampas tahu yang menyerupai tempe. Hanya saja teksturnya lebih lembut dan warnanya merah kecoklatan.

Dari situlah mulai banyak permintaan dari konsumen. Karena selain murah dage ampas juga tidak kalah enak. Sehingga kalangan masyarakat desa pun mampu membelinya. Biasanya dage ampas ini diolah menjadi gorengan, sambal leunca atau olahan kuliner lainnya.

Ada dua jenis dage yang diolah H. Aman, yaitu dage ampas dan dage bungkil. Bedanya terletak pada bahan baku saja. Kalau dage ampas dibuat dari ampas tahu, dan dage bungkil terbuat dari kacang tanah. Dalam sehari, Aman mampu mengolah 5 kwintal ampas tahu untuk dijadikan 100 loyang dage ampas siap jual dan 3 kwintal kacang tanah untuk menjadi 50 loyang dage bungkil. Untuk satu loyang dage ampas dihargai Rp. 5 ribu. Sedangkan untuk dage bungkil dihargai Rp. 15 ribu per loyang.

Proses pembuatannya sendiri hampir sama dengan pembuatan tempe. Awalnya ampas tahu di-press untuk mengurangi kadar air yang ada dalam ampas tahu. Kemudian ampas tahu disaring sambil diberi campuran ragi dan tepung singkong kering yang sudah digiling. Setelah itu, adonan dikukus selama satu jam. Setelah matang barulah ditaruh di loyang untuk difermentasikan.

BACA JUGA:  Indonesia Akan Ikut Lelang Proyek Pengadaan Kereta Sri Lanka

“Pembuatannya sih ganpang-gampang sulit, yang penting kita tekun dan sungguh-sungguh pasti bisa. Ini biasanya saya pasarkan ke pasar tradisional aja. Kadang kalo ada yang pesan untuk rumahan saya kasih,” ujar Aman. (CT-107)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *