Mengenal Sejarah Jalur KA Cirebon-Semarang Lewat Napak Tilas Bersama KAI

  • Bagikan
Mengenal Sejarah Jalur KA Cirebon-Semarang Lewat Napak Tilas Bersama KAI
Mengenal sejarah jalur KA Cirebon-Semarang lewat napak tilas bersama KAI. (Foto: Ist.)

Citrust.id – PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi 3 Cirebon bersama Komunitas Cirebon History, Komunitas Pecinta Kereta Api Indonesia Railfans (IRPS) Koordinator Wilayah Cirebon, serta Edan Sepur Cirebon, mengadakan napak tilas jalur kereta api Cirebon–Semarang, Kamis (1/5/2025), untuk memperingati 128 tahun pembangunan jalur bersejarah tersebut.

Kegiatan dimulai dengan perjalanan menyusuri jalur rel kereta api nonaktif dari Cirebon Pelabuhan menuju Stasiun Cirebon Prujakan. Jalur itu dulunya menjadi bagian penting dalam jaringan transportasi masa kolonial, menopang pergerakan ekonomi, dan mobilitas masyarakat di wilayah Pantura.

Sekitar 60 peserta dari berbagai usia antusias mengikuti kegiatan itu. Mereka menelusuri rel lama sambil mengamati sisa-sisa infrastruktur kereta api zaman Hindia Belanda dan mendengarkan penjelasan sejarah dari Komunitas Cirebon History, mengenai proses pembangunan jalur serta peran pentingnya dalam masa kejayaan perkeretaapian nasional.

Setibanya di Stasiun Cirebon Prujakan, kegiatan dilanjutkan dengan sesi edukasi mengenai sejarah jalur kereta api dan stasiun-stasiun di Cirebon yang menjadi bagian penting dari lintas utara Jawa.

“Kegiatan ini sangat positif, apalagi diikuti oleh masyarakat dari berbagai kalangan. Ini menjadi momen penting untuk mengenalkan sejarah panjang perkeretaapian di Cirebon, khususnya kepada generasi muda,” ujar Manajer Humas KAI Daop 3 Cirebon, Muhibbuddin.

Jalur kereta api sepanjang 373 kilometer yang menghubungkan Semarang dan Cirebon dibangun secara bertahap sejak 1897 hingga 1914 oleh perusahaan kolonial Belanda, de Samarang–Cheribon Stoomtram Maatschappij (SCS). Jalur ini digunakan untuk mengangkut penumpang dan komoditas utama saat itu, seperti gula dari puluhan pabrik di sepanjang utara Jawa.

Pada 1 Mei 1897, jalur kereta api Cirebon–Semarang resmi dibuka. Saat itu, Stasiun Cirebon SCS-yang kini sudah tidak ada-berfungsi sebagai titik awal perjalanan sebelum kemudian digantikan oleh Stasiun Cirebon Prujakan pada 1914, demi mempermudah koneksi perjalanan dari Jakarta ke Semarang tanpa perlu berganti kereta.

BACA JUGA:  Daop 3 Cirebon Sosialisasikan Disiplin Berkendara di Perlintasan KA

“Kita sebagai generasi penerus insan perkeretaapian harus bersyukur karena kereta api Indonesia terus mengalami kemajuan pesat, baik dalam angkutan penumpang maupun barang, dan menjadi tulang punggung transportasi nasional,” kata Muhibbuddin. (Haris)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *