Citrust.id – Kehadiran program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) sejak tahun 2014 telah dirasakan banyak manfaatnya oleh sebagian besar masyarakat Indonesia.
Terlebih melalui program JKN-KIS, peserta yang menderita penyakit katastropik atau yang membutuhkan perawatan medis lama dan berbiaya tinggi, tidak terlalu khawatir akan biaya yang dikeluarkan.
Hal itu dirasakan Carman (78 tahun), warga Tukdana, Kabupaten Indramayu. Di usia yang sudah tidak muda lagi, Carman harus melakukan cuci darah setiap minggu karena mengalami gagal ginjal sejak tahun lalu. Meski begitu, Carman tidak putus asa dan selalu berusaha untuk tetap semangat menjalani aktivitasnya sehari-hari.
“Sudah setahunan saya cuci darah di rumah sakit. Yang saya rasakan langsung selama cuci darah ini pelayanannya selalu baik. Dokter dan perawatnya juga ramah-ramah,” ungkap Carman, Jumat (25/2).
Carman merupakan peserta JKN-KIS segmen Penerima Bantuan Iuran (PBI) yang dibayarkan oleh pemerintah pusat. Sehari-harinya, Carman bekerja sebagai seorang petani. Sedangkan istrinya ibu rumah tangga. Tak pernah terbayangkan dibenak Carman dan istrinya apabila ia tidak terdaftar sebagai peserta JKN-KIS.
“Bersyukur untuk cuci darah, saya tidak pernah keluar uang. Semuanya ditanggung BPJS Kesehatan, yang penting ikuti saja prosedurnya. Kalau tidak ada BPJS Kesehatan, tidak tahu bagaimana jadinya. Saya tahu, cuci darah itu mahal sekali,” ujarnya.
Untuk setiap kali cuci darah, diperlukan uang ratusan ribu hingga jutaan rupiah. Oleh karenanya, Carman mengucapkan terima kasih kepada pemerintah dan BPJS Kesehatan. Program JKN-KIS telah sangat membantunya dan juga pasien-pasien cuci darah lainnya.
Carman berharap, semua pihak dapat bersama-sama mendukung JKN-KIS. Program itu telah banyak dirasakan manfaatnya langsung oleh masyarakat.
“Bagi peserta JKN-KIS yang sedang sakit, harus tetap semangat. Buat yang sehat dan rutin bayar iuran, saya ucapkan terima kasih. Iuran tersebut sudah membantu peserta-peserta yang membutuhkan layanan, termasuk saya,” ucapnya. (Haris)