Citrust.id – BPJS Kesehatan Cabang Cirebon adakan evaluasi pelaksanaan program promotif dan preventif pelayanan kesehatan tingkat pertama di wilayah BPJS Kesehatan Cabang Cirebon, Kamis (23/9). Kali ini, evaluasi dilakukan kepada puskesmas yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan di Kabupaten Cirebon, Kabupaten Kuningan, dan Kabupaten Indramayu. Kegiatan dilakukan selama tiga hari, 20-23 September 2021, melalui media video conference.
Dalam kegiatan tersebut, Kepala Bidang Penjaminan Manfaat Primer BPJS Kesehatan Cabang Cirebon, Ridha Mugiar, menjelaskan, pelayanan promotif dan preventif yang dikelola BPJS Kesehatan terbagi ke dalam beberapa kategori, menyesuaikan dengan kondisi peserta.
Pelayanan promotif preventif untuk Peserta JKN-KIS yang sehat dilakukan melalui upaya promosi kesehatan, yaitu promosi kesehatan melalui perilaku hidup sehat dan skrining riwayat kesehatan. Promosi dan skrining dilakukan untuk mengetahui adanya faktor risiko terjadinya penyakit pada masa datang.
“Sedangkan untuk Peserta JKN-KIS yang masuk ke dalam kategori berisiko memiliki penyakit pada masa datang, pelayanan promotif dan preventif dilakukan melalui skrining lebih lanjut, seperti Skrining DM (GDP-GDPP), Skrining Kanker Serviks (IVA/ Papsmear), Krioterapi, dan Skrining Kanker Payudara (Sadanis),” lanjut Ridha.
Masih menurut Ridha, untuk peserta yang sedang sakit atau penderita penyakit kronis, pelayanan promotif dan preventif dilakukan melalui Program Pengelolaan Penyakit Kroni (Prolanis) dan Program Rujuk Balik (PRB).
Kegiatan Prolanis yang dapat dimanfaatkan Peserta JKN-KIS, yaitu konsultasi kesehatan pemeriksaan penunjang, seperti GDP, HbA1c, Kimia Darah, pelayanan obat edukasi, dan senam prolanis, juga dilakukan pemantauan status kesehatan oleh FKTP tempatnya terdaftar. Sedangkan untuk PRB, rujuk balik dilakukan terhadap pelayanan obat sembilan penyakit, seperti DM, Hipertensi, Jantung, Asma, PPOK, Epilepsi, SLE, Skizofrenia, Stroke.
“Melalui pertemuan ini, BPJS Kesehatan berharap, FKTP dapat mengoptimalkan perannya sebagai gatekeeper dalam pelayanan Kesehatan,” ucap Ridha.
Sementara itu l, Fujiyati salah seorang peserta kegiatan evaluasi, dalam kesempatan tersebut menyampaikan, rendahnya capaian pelayanan promotif preventif di FKTP dikarenakan adanya pengaruh pandemi Covid-19. Akan tetapi, di evaluasi ini akan menjadi catatan untuk dapat bersama-sama kembali menggalakkan program promotif preventif, untuk mencegah dan mengurangi risiko penyakit peserta.
“Kami akan berupaya mengoptimalkan program promotif dan preventif yang ada saat ini. Seluruh kendala yang ada, telah kami sampaikan kepada BPJS Kesehatan. Mudah-mudahan ke depannya dapat diperbaiki sehingga banyak masyarakat terbantu,” ujar Fujiyati. (Haris)