Masih Pandemi Covid-19, Ketersediaan Pangan di Kota Cirebon Terkendali

Citrust.id – Masa pandemi Covid-19 menjadi masa sulit bagi sebagian besar masyarakat, terutama dalam sektor perekonomian hingga ketersediaan pangan.

Kepala Cabang Perum Bulog Cirebon, Ramadin Ruding mengatakan, saat ini ketersediaan stok bahan pangan cukup, termasuk beras di dalamnya. Beras yang tesedia ada dua varian, yakni beras premiun dan medium.

“Beras premiun itu aspek komersialnya. Jadi kadang aspek komersialnya beras premium, kami beli dan langsung jual. Kalau beras medium, satu butir pun tidak boleh keluar tanpa seizin pemerintah, karena itu adalah hak dan anggaran pemerintah,” katanya, Selasa (21/7), di gudang Bulog Larangan Kota Cirebon.

Ruding juga menjelaskan, selama ini tugas Bulog adalah menjaga ketersediaan pangan di lapangan. Termasuk aspek komoditi komersial lainnya, seperti gula, terigu, dan minyak.

“Semua itu ada, karena berkaitan dengan stabilisasi harga di lapangan. Karena peran Bulog menjaga harga di lapangan, baik saat harga gabah turun atau beras naik,” jelasnya.

Terkait dengan stok saat ini, Ruding menjelaskan bahwa sejak 2019-2020 stok beras cukup banyak. Secara keseluruhan stok berjumlah 90 ribu ton.

Sementara itu, Wakil Walikota Cirebon, Dra Hj Eti Herawati mengakui, Kota Cirebon tidak banyak memiliki wilayah pertanian. Hanya sekitar 172 hektar. Dalam setahun, produksi beras hanya 45 ton, sedangkan kebutuhan sebulan mencapai 91 ton.

“Kurangnya banyak. Sehingga dibantu oleh daerah tetangga. Namun untuk cadangan ketersediaan pangan, kita terbaik kedua se-Indonesia,” ujarnya.

Saat ini, kata Eti, Pemkot Cirebon sudah mendistribusikan bantuan beras sebanyak 15 kg kepada masyarakat yang terdampak pandemi Covis-19, yakni sebanyak 2.174 penerima manfaat. (Aming)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *