Citrust.id – Sinergitas NU dan PKB adalah syarat penting dalam memajukan kehidupan sosial masyarakat Nahdhiyin di Majalengka. Itu harus dimulai dari memperkuat struktur PKB, mempererat bubungan dengan NU, dan memperluas jaringan yang lebih beragama terutama komunitas anak muda.
Demikian dikatakan Anggota DPR RI, KH Maman Imanulhaq, saat menghadiri silturahmi pengurus PCNU dengan Fraksi PKB Majalengka di kantor PCNU, Jl. Pangeran Muhammad Cikalong, Sukahaji, Majalengka, Kamis (9/1).
Kang Maman, sapaan akrabnya, mengatakan, PKB akan bersinergi dengan NU menggelar bahsul masaail tentang produk UU dan program pemerintah, seperti implementasi UU Pesantren, stunting dan fikih kebencanaan.
“Kami akan menggelar bahsul masail di beberapa pesantren yang berada di 5 dapil se-Majalengka dengan menghadirkan narsum nasional setingkat menteri,” jelasnya.
Para tokoh NU memberikan apresiasi atas pertemuan itu. Mereka setuju masukan dan program bersama NU dan PKB, termasuk mempersiapkan pengganti Dr. Hamdi, M.Kes. untuk memimpin DPC PKB Majalengka.
Kepengurusan dr. Hamdi berakhir Januari 2020. Ia akan digantikan kader yang diajukan pengurus PAC sesuai rekomendasi para kyai.
Nama yang dimunculkan adalah anggota FPKB M. Jubaedi, Ketua GP Ansor Cece Asfiyadi, staff ahli DPR RI Ade Duryawan dan Ketua Perempuan Bangsa, Hj. Upik Rofikoh.
Dalam sambutannya, Ketua Tanfidiyah PCNU Majalengka, KH Dedi Mulyadi, berharap ada sinergitas antara PKB dengan NU.
“Harus ada sumbangsih yang nyata dari PKB untuk NU Majalengka. Salah satunya adalah lembaga pendidikan dan sosial di kantor PCNU,” ujarnya.
Mantan Wakil Bupati Majalengka, Dr. Ilyas Hilmi, meminta siapapun yang memimpin PKB harus mengerti Sejarah NU dan PKB yang merupakan sejarah politik untuk kemashlahatan.
“Ini harus dipertegas dengan program keumataan yang terukur dan terasa manfaatnya oleh masyarakat Majalengka,” tuturnya.
Dalam tausiah yang diakhiri doa, Dr. KH Sarkosi Subki, meminta semua kader PKB untuk rajin bersilaturahmi dan mengikuti arahan dan nasehat ulama. (Abduh)