Citrust.id – Yayasan Peduli Kesehatan Payudara (YPKP) Cirebon mencatat, penyintas kanker payudara di Kota Cirebon yang terdeteksi sebanyak 130 orang.
Sedangkan di Kabupaten Cirebon lebih dari 128 penyintas, Majalengka kurang dari 50 penyintas serta Indramayu dan Kuningan masing-masing tidak lebih dari 20 penyintas yang terdata.
Ketua Yayasan Peduli Kesehatan Payudara (YPKP) Cirebon, dr Tresnawaty, memaparkan, para penyintas itu sudah bergabung dengan YPKP. Mereka menjalani aturan pengobatan dengan baik.
Tresna mengakui, masih banyak masyarakat yang terdiagnosa kanker payudara merasa takut atau malu untuk bergabung atau sekadar berterus terang. Tidak jarang, ketika mereka mulai bergabung dengan YPKP, kanker payudaranya sudah stadium lanjut.
“Jika sudah stadium lanjut, kami tidak bisa berbuat apapun untuk pengobatan,” ujarnya, pada acara Promosi Kesehatan Payudara di CSB Mall, Minggu (11/2/2019).
Dulu, lanjut Tresna, secara teori penyintas kanker payudara berusia 40 tahun ke atas. Saat ini, tren usia penyintas kanker payudara makin muda.
Berdasarkan data YPKP Cirebon, saat ini paling muda berusia 28 tahun. Bahkan, dulu pernah ada penyintas berusia 21 tahun, namun dia menjauh. Hingga saat ini belum diketahui kabarnya.
Tresna menerangkanz, pemicu kanker payudara bisa karena genetik maupun sporadis atau muncul tiba-tiba. Penyintas kanker payudara karena faktor genetik berjumlah 20 persen. Paling banyak disebabkan karena faktor sporadis sebanyak 80 persen.
Dijelaskan Tresna, sejumlah penyebab yang jadi inisiasi kanker payudara bersifat sporadis antara lain paparan asap rokok, asap knalpot, makanan mengandung pengawet, dan cara masak yang salah.
Tresna menambahkan, tenaga medis maupun kader yayasan tidak bisa turun langsung ke masyarakat.
“Untuk itu, YPKP Cirebon membentuk relawan di sejumlah wilayah di Kota Cirebon. Mudah-mudahan bisa juga dibentuk di kota lain,” pungkasnya. /haris