Keluarga Besar DPD NasDem Kuningan Berkabung

  • Bagikan

Citrust.id – Kabar duka kembali menyelimuti keluarga besar Partai Nasdem. Setelah beberapa waktu lalu ditinggal Ketua DPD Kuningan Eka Sugiarto, pada Jum’at (21/12/2018) malam sekira pukul 22:35 WIB, Yos Mediano bin Kosasih Wangsa Fangger juga dikabarkan meninggal dunia.

Yos Mediano yang merupakan caleg DPRD Kabupaten Kuningan Nomor Urut 1 Dapil Kuningan II meninggal dunia tadi malam di Jakarta.

Alamrhum menghembuskan napas terkahirnya setelah mendapat perawatan di rumah sakit. Menurut orang tua almarhum, H Kosasih, putranya jatuh sakit karena penyakit mag yang sudah akut.

Almarhum Yos meninggalkan satu istri dan tiga orang anak. Jenazah disemayamkan di rumah duka Jalan Kayu Putih, blok VI E nomor 55, Cempaka Putih, Jakarta.

Rencananya, Sabtu (22/12) ini akan dimakamkan di pemakaman keluarga H. Ayong Madkur, di Cinangsi, Desa Lingga Indah, Kecamatan Cilimus.

Informasi meninggalnya salah satu caleg Dapil II Kuningan dari Partai NasDem kontan membuat keluarga partai binaan Surya Paloh di Kuningan berkabung.

Pasalnya, sosok almarhum merupakan politisi sekaligus pengusaha di kawasan gerbang Kuningan Utara atau lebih dikenal dengan Objek Wisata dan Hotel Ayong.

“Kami tentu sedih mendengar kabar demikian. Apalagi almarhum baik hati dan familiar di internal dan lingkungan DPD NasDem sendiri,” ungkap Atang salah seorang pengurus DPD NasDem Kuningan Wakil Bidang OKK, Sabtu (22/12/2018).

Belakangan, almarhum memiliki riwayat penyakit komplikasi dan terus menerus melakukan pengobatan usai tercatat sebagai Daftar Calon Tetap (DCT).

“Waktu agenda partai juga sering diwakilkan oleh orang kepercayaannya beliau. Saat memuncak pengobatan itu persis dengan pelantikan bupati pasangan Acep-Ridho

Menyinggung soal administrasi parpol, Atang mengatakan, sampai saat ini semua kader dan masyarakat lingkungan rumah duka sedang menunggu jenazah yang bertolak dari Jakarta.

BACA JUGA:  Jemaah Ahmadiyah dan Warga Sunda Wiwitan Tak Memiliki KTP

“Kami menunggu proses surat kematian yang biasanya keluar dari rumah sakit atau pemerintahan. Hal itu tentu menjadi kerja partai yang harus di laporkan ke KPU,” kata Atang. (Ipay)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *