Puluhan Warga Indramayu Demo KPK, Desak Tangkap Bupati Anna Sophanah

  • Bagikan

Indramayutrust.com – Sejumlah perwakilan warga Indramayu yang tergabung dalam Pergerakan Masyarakat untuk Keadilan (Permak) Indramayu, menggelar aksi di depan gedung KPK mendesak agar Bupati Anna Sophanah segera ditangkap, Kamis (07/09).

Mereka menuding Bupati Anna diduga kuat terlibat kasus gratifikasi mobil Pajero dari Rohadi.

Koordinator umum Permak Indramayu, Hatta menjelaskan, Rohadi melalui pengacaranya sudah mengakui memberikan gratifikasi Pajero ke bupati Indramayu.

“Bupati Anna Sophanah sudah diperiksa, saksi-saksi para kuwu yang mengantarkan sudah diperiksa, mobil pajero B 104 ANA juga sudah disita hampir satu tahun. Semuanya sudah diproses, nunggu apa lagi?,” ujarnya

Hatta menjelaskan, kasus Gratifikasi Pajero dari Rohadi untuk Anna Sophanah adalah pintu masuk untuk mengungkap semua kasus-kasus yang melibatkan keluarganya termasuk suaminya dan anaknya melalui tangan Rohadi.

“Jika KPK segera memeriksa Rohadi, maka semuanya akan terang benderang, karena semua perkara di Indramayu selama ini telah ditutupi oleh Rohadi, bahkan ini terjadi selama 17 tahun, sejak keluarga Yance memimpin, sampai sekarang istrinya, empat periode memimpin Indramayu,” jelasnya.

Hatta menambahkan, pihaknya mendatangi KPK tersebut, hanyalah awalan yang diikuti para perwakilan masyarakat Indramayu yang ingin mengungkap kebobrokan Indramayu yang selama ini terbungkus rapi.

“Kami mohon KPK agar memprioritaskan masalah ini, jangan diulur-ulur, karena akan membuat para pelaku kejahatan lainnya terus melakukan kejahatan tanpa ada efek jera, dan yang paling penting adalah agar masyarakat Indramayu tahu bahwa selama ini selalu dibodohi oleh pemimpinnya,” tandasnya.

Dikatakannya, massa aksi yang mendatangi KPK RI dengan menggunakan 2 bus dan beberapa mobil pribadi, Kordum aksi menjelaskan, massa berawal dari berbagai elemen di Indramayu, mulai dari perwakilan LSM, Ormas, petani, pemuda, nelayan, dan tokoh masyarakat.

BACA JUGA:  Bupati Apresiasi 10 Program Pokok PKK Kecamatan Sedong

Perwakilan massa aksi berhasil diterima pihak KPK dan melakukan audensi dengan bagian pengaduan di KPK. Kemudian massa aksi membubarkan diri.

Seperti diketahui, Rohadi adalah terpidana kasus suap Saipul Jamil dan sedang menjalani hukuman 7 tahun penjara di Sukamiskin Bandung sejak Desember 2016 lalu.

Saat ini Rohadi juga menjadi tersangka kasus Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU), salah satunya adalah pembelian mobil Pajero yang diberikan kepada bupati Indramayu, Anna Sophanah.

Hal itu, jelas kuat dugaan sebagai gratifikasi perizinan rumah sakit Reysa milik, Rohadi di kediamannya di Kecamatan Cikedung Indramayu. (Didi)

  • Bagikan

Respon (4)

  1. Salam sapa wong dermayu.

    Assalamualikum.
    Anu min, kalo saya yang jadi Bu Ana sih jawabnya gampang min, “itu kan hanya tudingan, pihak KPK juga belum memeriksa, lagian juga Rohadi ditahan kan ga ada kaitanya dengan tuduhan tersebut, jadi untuk selanjutnya kita lihat nanti saja, siapa tahu nanti KPK bisa saya suap. :D” sebelum mya mohon maaf min, pernyataan saya di atas itu ga ada maksud apa-apa. Cuma, sebagai salah satu mahasiswa Universitas Sebelas Maret Surakarta asal Indramayu yang bisa dibilang peduli terhadap nasib wong cilik dermayu saya ingin menghimbau sedikit saja kepada masyarakat Indramayu khususnya agar lain kali kalo mau ngankat isu atau menuntuk kebijakan pemerintah mbok yang seidikit extrim to, masa cuma gara-gara mobil seharga kurang dari 1 M saja sampe bawa rombongan ke KPK, kan rugi. Coba sekali-sekali tengok lah itu dana desa gimana, dianggarkan untuk apa saja? Posyandu di RT/RW sesuai program apa gak? Gaji Honorer tepat waktu apa ga? Karang taruna desa jalan ga? Jalan-jalan di desa-desa itu rata dan seragam apa ga? (Soalnya di Solo itu jalan yang mulus dan baik dijadikan sebagai tolak ukur kesejahteraan masyarakatnya min, jadi kalo jalanya halus dan mulus berarti rakyatnya sejahtera) boro-boro mau di aspal dan mulus, jalan di gang Sadewa, Desa. Kedungwungu Kec. Anjatan tempat saya tinggal saja di perbaiki pake uang iuaran warga apa gak ironi min?

    Nah, mungkin itu saja dari saya min kalo ada salah-salah kata saya minta maaf. Terimakasih 🙂

  2. Hatta hatta biaya bayar 2 bus sopo sing bayar weleh weleh…..makan jajan sopo sing bayar….ayooooo aku takon ngono….eh pada dapat uang saku enggak….sopo sing metu na duit…

  3. Saya dukung KPK semoga yg makan duit rakyat semua nya di penjara kalo bisa di penjara seumur hidup supaya ada efek jera bila perlu tembak mati di tempat gak perlu di kasih ampun. sebenar nya dari dulu Pemimpin di kab.indramayu itu gak beres banyak penyelewengan2 Dana dari Pemerintah RI, Tapi kalo ada Wartawan yg terjun Langsung di sumpel pake duit, kalo Ada KPK yg terjun Langsung di sumpel pake duit gmnh mau ada kemajuaan nya coba kalo di kab.indramayu masih musim gtuh ya, Rakyat ajh di bodoh-bodohin terus, Tlembuk/Pekerja esek2/(PSK) Ajh semakin banya dan ada di manah-manah, Karena apa coba kalo bukan karena faktor Bentuk dari pemerintahaan/pemimpin yg gagal,,. #Wonk reang Ngomong #wong reang weruh sejero e #wonk reang turunaan anak putu e raden wilalodra

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *