Kecewa Pembagian Warisan jadi Motif Pembunuhan Sadis di Watubelah

  • Bagikan

Cirebontrust.com – Apa yang melatarbelakangi pelaku pembantaian sadis di kelurahan Watubelah, Kecamatan Sumber Kabupaten Cirebon?, Motif aksi pelaku yang tega membunuh ibu kandung dan istrinya serta melukai dua orang anaknya yang masih balita itu, ternyata tak lepas dari urusan harta.

Peristiwa yang menewaskan dua orang tersebut dilatarbelakangi pembagian harta warisan milik keluarganya. Pelaku dan korban diketahui kerap cekcok sejak dua minggu lalu. Sebelum akhirnya korban merasa sakit hati dan diketahui mengasah sebilah belati.

Pelaku seorang pedagang aruma manis dan juga sebagai tukang pijat keliling tersebut diduga mengalami depresi berat akibat kecewa atas pembagian harta warisan milik orangtuanya. Ia tak terima mendapatkan sedikit bagian harta warisan orang tuanya.

Sore itu sekitar pukul 17.00 WIB, pelaku bersama istrinya sempat pulang ke rumah milik Renin, sesampainya di rumah pelaku dan istri cekcok namun tidak sampai ketahuan oleh tetangganya. Sesaat kemudian pelaku pergi meninggalkan rumah. “Katanya sih mau ada yang dipijit,” kata Ruwiya Kakak ipar pelaku.

Setelah pukul 19.00 WIB, pelaku kembali pulang ke rumah dan saat itu tidak menunjukkan gelagat mencurigakan. Namun sekitar pukul 23.00 WIB malam, pelaku seperti kerasukan dan langsung mengambil sebilah belati yang sudah diasahnya.

Tanpa basa-basi pelaku langsung menghujamkan belati berberapa kali tepat dibagian dada ibunya sendiri. Tak cukup puas sampai disitu, sang istri pun turut menjadi sasaran. Anak-anak yang berteriak minta tolong melihat nenek dan ibunya terkulai pun menjai sasaran.

“Ada teriakan minta tolong akhirnya warga sekitar langsung mendatangi ke rumah pelaku dan mendobrak pintu depan, warga sekitar sempat berantem dengan pelaku sebelum akhirnya di amankan, ketika banyak warga yang masuk pelaku sempat kabur dan melakukan perlawanan sama warga. Setelah belati terlepas dan warga pun langsung meluapkan emosinya dengan mengeroyok pelaku.

BACA JUGA:  Pensiunan Manajer PLN Tewas Gantung Diri

Semenatara Maryono yang merupakan tetangga dekat pelaku mengatakan, pelaku diduga tengah mengalami depresi berat, karena sebelum melakukan aksi kejinya itu pelaku sempat mondar-mandir seperti orang kesurupan.

“Memang secara fisik pelaku mengalami kelainan karena kaki satunya tidak berfungsi sehingga jalan pun harus pincang serta orangnya tempramen, gampang marah,” katanya. (Johan/Kir Raharjo)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *