Sejarah dan Manfaat Sumpit Bagi Kesehatan

  • Bagikan

Oleh JEREMY HUANG WIJAYA

KEDATANGAN Laksmana Cheng Ho ke Nusantara khususnya ke pulau Jawa, membawa pengaruh besar, salah satunya asimilasi budaya dan makanan.

Mulai dari aneka jenis sayuran, arsitektural, jenis makanan, pakaian peralatan masak dan berbagai macam lainnya. Kita mengenal siomay, baso, mie, tahu, kecap, pe cay, cai sim, bacang, bak pao, cakwe bolang baling, moho, kuwe talem dan berbagai makanan lainnya. Kita juga mengenal baju koko, dan kuwe. Menurut Hendra Lukito mantan dosen Arsitektur Untar Jakarta menjelaskan, kuwe berasal dari kata hokian yang artinya adonan terbuat dari terigu dan telor.

Kita juga pasti mengenal sumpit, karena setiap makan mie selalu ada sumpit selain sendok garpu. Dan ketika kita makan Din Sum selalu ada sumpit di sampingnya. Sumpit selalu ada di tiap daerah di Nusantara. Sumpit berasal dari dua bambu yang dipotong sama besar dan sama panjangnya, kira-kira 20-25 sentimeter. Dan sudah di haluskan dengan amplas

Menurut Hendra Lukito, Sumpit (Hanzi: 筷子/箸; pinyin: Kuàizi/zhù) sudah digunakan sejak jaman dulu menjadi tradisi masyarakat Tiongkok berabad-abad lamanya. Sampai saat ini belum ada referensi resmi kapan awal mula digunakannya sumpit di Tiongkok.

Kata Hendra Lukito, Ada banyak versi awal mulanya penggunaan sumpit. Ada yang mengatakan pada zaman dinasti shang, tujuan awalnya supaya tangan tidak terbakar waktu makanan dimasak di tungku api.

Cara menggunakan sumpit pada umumnya adalah dengan tangan kanan, ibu jari dan jari telunjuk menjepit bagian atas sumpit. Sementara ketiga jari yang lain membengkok dengan alami, menahan/menjepit sumpit.

Ada banyak tata krama jika kita menggunakan sumpit, seperti idak boleh meletakkan sumpit dengan panjang yang tidak sama di atas meja, tidak boleh mengambil makanan dengan cara ditusuk pake satu sumpit, tidak boleh menikmati makanan menghisap sumpit sampai bersuara, tidak boleh memukul mangkuk, mengetuk cawan, mempergunakan sumpit secara terbalik, mengambil makanan seperti menggali kuburan, bersuara atau menimbulkan bunyi karena beradu dengan mangkok.

BACA JUGA:  Pasien Virus Corona Melonjak Tinggi akibat Penyebaran yang Cepat

Kata Hendra Lukito dalam penjelasannya, banyak manfaat disaat kita makan mempergunakan sumpit:

1. Melatih otot pergelangan tangan kita. Dan sebagai alat untuk refleksi tangan.

2. Melatih kesabaran karena harus hati-hati dalam mengambil makanan.

3. Mengendalikan napsu makan agar kita tidak rakus, karena makanan yang diambil harus satu persatu.

4. Meringankan tugas lambung dan alat pencernaan di tubuh kita.

5 melatih kekompakan. Kita bisa belajar tentang kekompakan pada saat kita menggunakan sumpit. Pasalnya ketika kita menggunakan akat makan tersebut, maka hanya ibu jari dan jari tengah saja yang difungsikan, sedangkan jari-jari yang lain bertugas untuk menopang keberadaan sumpit.

6. Melatih konsentrasi karena ketika makan mempergunakan sumpit harus benar benar konsentrasi baik waktu mengambil makanan maupun waktu kita makan. Jika tidak konsentrasi pasti jatuh makanannya.

7. Mengendalikan diri dan Melatih tidak rakus. Karena makanan yang diambil sumpit tidak sebanyak mempergunakan sendok. []

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *