Puluhan Petani Hadiri Pelantikan Komunitas MSP Indramayu

  • Bagikan

Indramayutrust.com – Sejumlah gapoktan, poktan, taruna tani dan masyarakat petani di kabupaten Indramayu, hadiri pelantikan dan pengukuhan pengurus komunitas MSP (Mari Sejahterakan Petani) Indramayu, di Balai Desa Jangga Kecamatan Losarang Kabupaten Indramayu, Minggu (07/05).

Dalam acara tersebut, dihadiri langsung oleh ketua umum komunitas MSP Indonesia Bambang Mujiarto ST, Anggota DPR RI Komisi IV Ono Surono ST, Kuwu desa Jangga, Muspika Losarang, serta tokoh masyarakat setempat.

Ketua Komunitas MSP Indramayu, Apip Nopianto, dalam sambutannya mengatakan agar semua pihak bisa bersinergi dan membantu bergotong-royong dalam kedaulatan pangan bangsa Indonesia.

“Kalau masih makan nasi, ya mari bersama-sama, bergotong royong dalam kedaulatan pangan,” jelasnya.

Ketua umum DPP MSP Indonesia, Bambang Mujiarto ST mengungkapkan, pelantikan dan pengukuhan MSP tersebut diharapkan menjadi awal bangkitnya perjuangan petani di Indramayu.

“Petani adalah pemegang saham sendiri, berdiri di kaki sendiri, tanpa bergantung pada siapapun, dan hasilnya di nikmati sendiri,” ungkapnya

Dikatakannya, dalam hal memanusiakan manusia, bermusyawarah, berkeadilan, hanya ada di petani, dan merupakan cermin keadilan pangan.

“Jika ada yang mengatakan Petani adalah profesi yang paling hina, mereka adalah orang-orang keblinger, justru karena petani bangsa ini tetap ada,” tuturnya.

Namun demikian, dengan kondisi tersebut, meskipun alat mesin pertanian sudah canggih dengan menggunakan tekhnologi modern, namun hasil produksinya masih belum maksimal.

“Adanya hama wereng yang akhir-akhir ini menyebar, merupakan skenario global, program penyebaran penyakit yang berhasil oleh mereka (Asing) untuk Indonesia,” terangnya.

Menurutnya, Indonesia hanya dijadikan objek pasar mereka (asing), itu sebabnya, lanjut Bambang, presiden Jokowi stop impor, stop hibrida, karena hal itu cikal bakal yang merusak tanaman kita.

“Menuju kedaulatan pangan, harus kembali pada produk-produk lokal Indonesia, karena harga tidak menjamin kualitas,” pungkasnya. (Didi)

BACA JUGA:  Kabupaten Indramayu Peringkat Pertama Kasus Cerai di Indonesia
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *