JAKARTA (CT) – Penyebab keributan TNI Yonif 134 Tuah Sakti dan Brimob Polda Kepulauan Riau adalah akibat adu mulut. Hal tersebut dikatakan Kepala Pusat Penerangan TNI Mayor Jenderal Fuad Basya.
”Itu awalnya adu mulut,” ungkap Fuad Basya kepada wartawan di Jakarta Jumat (21/11).
Fuad menjelaskan, peristiwa tersebut bermula saat ada empat personel TNI sedang ngopi di warung dekat Mako Brimob. Kemudian, ada dua anggota Brimob lewat, masuk ke dalam Mako. Saat itu mereka saling lirik. Saat itulah kemudian terlibat cek-cok mulut yang berujung dengan aksi saling jotos.
Pada Rabu siangnya, sejumlah pemuda tegap, berpakaian bebas, dan berambut cepak datang ke Mako Brimob dan melakukan perusakan barak. Selanjutnya, Komandan Resor Militer dan Komandan Distrik Militer Batam langsung mendatangi Mako Brimob Polda Kepulauan Riau untuk memerintahkan para prajurit TNI kembali ke barak.
Namun, pada Rabu sore, tiba-tiba ada suara tembakan dari arah Mako Brimob. Tembakan tersebut adalah aksi provokatif dari oknum Brimob yang menyulut amarah personel TNI. Akibatnya aksi saling balas lepas tembakan pun terjadi. Jarak antara kedua markas kesatuan itu, sebut dia, tak lebih dari 500 meter.
”Awalnya sudah damai, tapi ribut lagi,” katanya. (CT-117)