Cirebontrust.com – Cirebon mempunyai sejarah gemilang dan budaya yang beragam. Cirebon juga dikaruniai keunggulan alamiah dan sumber daya yang melimpah. Rakyat di sini pun ramah, terbuka dan toleran.
Demikian dikemukakan Duta Besar Republik Rakyat Tiongkok untuk Republik Indonesia, Xie Feng, pada acara Stadium General Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Cirebon, Rabu (15/03), di Aula Gedung UNU, Kota Cirebon.
Pada kesempatan itu, Dubes Xie Feng mengungkapkan, dirinya merasa terhormat berkunjung ke Cirebon. Cirebon memberikan kesan impresif kepadanya. Ia juga merasa nyaman berada di Cirebon. Kota ini mempunyai makna yang amat spesial dan mengharukan bagi rakyat Tiongkok.
Dikatakannya, lebih dari 600 tahun lalu, Laksamana Cheng Ho asal Tiongkok memimpin armada berkunjung ke Cirebon dengan membawa porselen, teh, dan sutra disertai perdamaian dan persahabatan. Pendiri Kesultanan Cirebon, Sunan Gunung Jati, pun pernah datang ke Tiongkok dan menikah dengan putri Kaisar Dinasti Ming, yakni Putri Ong Tien.
“Kedatangan Laksamana Cheng Ho ke Cirebon mendorong pertukaran budaya dan agama antara Tiongkok dan Indonesia,” ujarnya.
Xie Feng mengungkapkan, peristiwa tersebut meninggalkan catatan penting dalam sejarah pertukaran persahabatan antara kedua negara. Pada tahun 2015, Kementerian Pariwisata merancang “Wisata Jalur Samudera Cheng Ho” dan menetapkan Cirebon sebagai salah satu destinasi penting. Setelah 600 tahun terlewati, hari ini wisatawan Tiongkok berkunjung ke Cirebon bisa menikmati suasana sosial dan budaya yang amat istimewa.
Di Cirebon, lanjut Xie Feng, mereka bisa mencoba batik mega mendung yang mirip motif tradisional Tiongkok atau bersembahyang di Klenteng Talang. Wisatawan Tiongkok juga bisa menikmati porselen biru putih masa Dinasti Ming dan Dinasti Qing serta mencicipi makanan khas Cirebon yang sangat mirip dengan makanan Tiongkok.
“Cirebon sangat mencerminkan persahabatan Tiongkok-Indonesia yang telah berlangsung dari generasi ke generasi,” tukasnya. (Haris)