Tolak Transportasi Online, Sopir Angkot: Cirebon Belum Layak!

  • Bagikan

Cirebontrust.com – Ratusan angkutan kota (Angkot) dari berbagai trayek di Kota Cirebon melakukan aksi mogok massal. Mereka menuntut, Pemerintah Kota Cirebon menghentikan operasional transportasi online baik taksi maupun ojek yang sudah berjalan kurang lebih dua bulan ini.

Akibatnya, ratusan pelajar, mahasiswa dan warga terlantar, karena tidak adanya angkot yang biasa mereka tumpangi untuk beraktivitas.

Merespons hal tersebut, Kepolisian, TNI, dan Pemerintah Daerah mengerahkan sejumlah kendaraan untuk mengantar pelajar, mahasiswa dan warga yang terlantar akibat aksi mogok tersebut. Sejak pukul 06.00 WIB Polres Cirebon Kota mengantisipasi dampak aksi mogok massal ini dengan mengerahkan armadanya.

“Untuk antisipasi dampak mogok angkutan umum, kami dari jam 06.00 WIB sudah menyiapkan 2 truk Dalmas, 1 bus, serta seluruh kendaraan patroli roda 2 dan roda 4, dibantu kendaraan operasional dari Kodim 0614, Arhanud, Brimob dan Angkatan Laut yang disebar di titik-titik strategis Kota Cirebon,” kata Kapolres Cirebon Kota, AKBP Adi Vivid Agustiadi Bachtiar.

Selain itu, pihaknya juga menyiapkan angkutan di seluruh jajaran polsek untuk transportasi penghubung Kota dan Kabupaten Cirebon.

“Untuk Polsek, kendaraannya langsung bergerak di wilayah masing-masing dan siaga hingga jam pulang sekolah,” ujarnya.

Sementara, salah satu sopir Angkot yang ikut aksi mogok massal, Ondon (39) menuntut kepada Pemerintah Kota Cirebon untuk menghentikan operasional transportasi berbasis online, karena dinilai mengurangi pendapatandan ia dan rekan-rekannya.

“Sejak adanya taksi online, saya dan teman-teman banyak nganggurnya. Jangnkan Rp60 ribu, cari setoran Rp40 ribu per hari saja susah,” pungkasnya.

Menurutnya, transportasi online belum saatnya diterapkan di Kota Cirebon, karena saat ini jumlah penduduk di Cirebon masih kecil dan tidak sebanding dengan angkutan yang tersedia.

BACA JUGA:  Sekda Minta NU Perkuat Sinergi dengan Pemkab Kuningan

“Sekarang belum layak. Mungkin 10 tahun lagi Cirebon sudah ramai,” katanya. (Johan)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *