Citrust.id – Peci atau kopiah lazimnya berbentuk bulat dengan atasan rata, sesuai dengan bentuk kepala pada umumnya. Namun, di tangan seorang pemuda warga Desa Lungbenda, Kecamatan Palimanan, Kabupaten Cirebon, peci dibuat menjadi lebih fashionable.
Pasalnya, atasan kepala yang dinamai Peci Sundul Langit tersebut dibentuk dengan berbagai gaya dan corak yang sangat menarik. Bagi yang mengenakan peci karya Sahroni Sahari alias Mbah Bolong ini bisa meningkatkan kegantengan pemakainya.
“Keunggulan peci ini dengan peci pada umumnya bisa untuk fashion. Bukan hanya untuk salat saja, untuk nongkrong pun bisa. Jadi tren kekinian ala sufi,” terang Mbah Bolong di sela kesibukan membut peci, Selasa (8/1/2019).
Peci Sundul Langit itu diproduksi hand made alias dibuat dengan tangan sendiri di rumahnya yang beralamat di Blok Rahmat, Desa Lungbenda. Dalam sehari, Mbah Bolong bisa memproduksi 20 peci berbagai bentuk dan corak.
Peci karyanya sudah tersebar hampir keseluruh nusantara hingga ke luar negeri. Pecinya sangat laku keras. Sampai-sampai dia kualahan melayani pesanan. Walhasil, dikarenakan keterbatasan modal dan tenaga produksi, banyak pesanan yang tidak terakomodir.
“Pemesan banyak dari luar kota dan luar jawa. Sulawesi, Kalimantan, Ambon, Papua, Aceh, Sabang, dan lainnya. Kalau luar negeri baru ke Malaysia. Untuk ke Singapura saya batalkan karena meminta merek saya dihilangkan,” ungkap pria yang berpuasa selama tujuh tahun hingga saat ini.
Mbah Bolong mengawali produksi peci dari tahun 2017 dengan modal hanya 50 ribu rupiah. Saat itu, dia menjahit dengan menggunakan tangan dan hanya mampu memproduksi lima peci dalam sehari.
Selang berjalannya waktu, peci buatannya banyak digemari dan sedikit demi sedikit uang hasil penjualan ditabung. Saat ini, dia bisa membeli dua mesin jahit dan mempekerjakan dua karyawan. Meski begitu, dia masih kewalahan melayani pesanan.
“Waktu itu, saya bikin peci untuk ongkos sowan ke kiai ikut pengajian di luar kota. Alhamdulillah, sampai jadi usaha,” pungkasnya.
Peci Sundul Langit karya Mbah Bolong dibanderol dari harga Rp50-200 ribu rupiah. Pecinya bisa dipesan berbagai bentuk dan corak tergantung selera konsumen. (Riky Sonia)