Citrust.id – Seniman atau pemusik Lela Nurlela di dampingi Motty bersamaan Tety tokoh pemuda Desa Babakan, Kecamatan Kadugede, Kabupaten Kuningan sangat prihatin terhadap kondisi kehidupan Emak Eroh (84).
“Kedatang kami kemari, tidak lain sebagai bentuk sosial kemanusian. Mudah–mudahan permasalahan sosial lingkungan seperti kehidupan Emak sebantangkara ini menjadi perhatian perhatian pemerintah” kata Lela di amini kedua temannya tadi.
Nenek renta yang hidup sebantangkara itu merupakan warga Dusun Manis Desa/Kecamatan Kadugede, Kabupaten Kuningan. Saat ditemui di rumah semi permanen yang usai mendapat bantuan rutilahu sejak tahun 2013 silam, Eroh harus hidup dari bantuan dan uluran warga sekitar.
“Untuk makan jika tak punya beras, tiap hari Emak tunggu yang ngasih saja. Emak masak nasi hanya setengah kaleng susu saja tiap hari kalau ada” kata Emak Eroh yang mengaku pendengaran sudah mulai berkurang saat diwawancara, Sabtu (27/10/2018).
Saat diluncurkan bantuan rutilahu itu sebanyak Rp7 juta, yang dialokasi untuk membangun bagian depan rumah dan pembuatan ruangan untuk kebetuhan mandi cuci kakus (MCK).
Suasana rumah berdinding geribik yang dilengkapi dengan saluran PDAM sebagai kebutuhan hajat hidupnya. Sepertinya, belum bisa memberikan kenyamanan emak dalam menjalankan kehidupan di usia senja. Pasalnya, dalam menutupi segala kebutuhan hajat hidup dan pembayaran PDAM, Emak ini kerap gelisah tak karuan saat di sambangi petugas PDAM.
“Emak untuk bayar PDAM dan untuk memenuhui kebutuhan hajat hidupnya, memang dari pemberian warga sekitar,” ujar Lela seraya memberikan santunan kepada Emak Eroh dalam mengurangi beban untuk bertahan hidup./pay
Komentar