MAJALENGKA (CT) – Sejumlah fraksi DPRD Kabupaten Majalengka menyoroti laporan keterangan pertanggung jawaban (LKPj) Bupati Majalengkaa tahun 2015 dalam sidang paripurna di gedung DPRD, Jumat (18/03).
Dalam pandangannya Fraksi PKB menyoroti LKPJ bupati dalam indeks pembangunan manusia (IPM), penanggulangan Kemiskinan dan peningkatan kualitas umat beragama.
“Ketiga hal itu sebagian dari 12 prioritas yang menjadi perhatian utama pada Pembangunan pada tahun 2015,”kata Suhaeri anggota Fraksi PKB saat membacakan pandangan fraksi.
Menurut Suhaeri, fraksi PKB mengapresiasi kenaikan IPM pada tahun 2015 menjadi 64,51% dari tahun 2014 sebesar 64,07%. Dia berharap berharap pembangunan manusia di Kabupaten Majalengka terus mengalami perkembangan yang cepat meski membutuhkan waktu yang cukup panjang.
“Pembangunan fisik termasuk infrastruktur, tetap harus berorientasi terhadap pembangunan manusia. Tanpa mengaitkan keduanya penduduk hanya menjadi penonton pasif,” dalam pembangunan,” imbuhnya.
Sementara itu pandangan Fraksi dari PDIP. Pihaknya memberikan apresiasi terhadap keberhasilan pembangunan yang telah ditorehkan Pemkab Majalengka dibawah kepemimpinan Bupati Majalengka H.Sutrisno.
“Dalam setiap pembangunan memang tidak ada yang sempurna. Namun kita harus akui setiap keberhasilan pemerintah dan memberikan saran terhadap kekuranganya,”kata anggota Fraksi PDIP H.Deden Deni Rustandi.
Bupati Majalengka H Sutrisno mengatakan, dalam anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) tahun anggaran 2015 seluruh target capaian yang dicanangkan sebelumnya, tidak seluruhnya tercapai. Namun dibalik itu ada yang sudah melampui target yang telah ditentukan.
Menurut Sutrisno, target pendapatan daerah pada APBD 2015 sebesar Rp2,523 triliun, hanya mampu direalisasikan sebesar Rp2,493 triliun atau hanya 98,81 persen dari target. Sedangkan belanja daerah yang direncanakan sebesar Rp2,648 triliun, hanya mampu terserap Rp2,388 triliun atau 90,21 persen dari target belanja.
Rincian pendapatan daerah itu, kata dia, berdasarkan jenis penerimaan daerah dari sektor pendapatan asli daerah (PAD) yang mampu direalisasikan Rp283,631 milyar, atau melebihi target 107,87 persen dari yang ditargetkan pada awal tahun anggaran. Kemudian, lanjut dia, pendapatan dari dana perimbangan dapat direalisasikan sebesar Rp1,367 trilyun atau 98.24 persen dari pos yang dianggarkan.
“Kalau pendapatan daerah pada pos pendapatan di sektor lain-lain yang sah, itu direalisasikan Rp842,608 milyar, atau hanya 96,99 persen dari target awal,”ujarnya.
Masih dijelaskan Sutrisno, rincian belanja daerah terdiri dari belanja tidak langsung yang semula ditargetkan Rp1,388 triliun, hanya mampu diserap Rp1,258 triliun atau 90,67 persen. “Sedangkan belanja langsung yang sebelumnya ditargetkan Rp1,259 triliun, hanya mampu diserap di angka Rp1,130 trilyun atau 89,71 persen,”katanya.
Sedangkan dari segi pembiayaan, kata Sutrisno, pos penerimaan pembiayaan pada APBD 2015 ditargetkan sebesar Rp165,436 miliar, hanya mampu terealisasi penerimaan Rp165,142 miliar atau 99,82 persen.
Sedangkan rencana pengeluaran pembiayaan tahun anggaran 2015 sebesar Rp40,725 milyar, hanya mampu terealisasi Rp30 milyar.(Abduh)