Citrust.id – Dampak sosial selama pandemi Covid-19 masih terasa, meski pemerintah sudah menetapkan new normal hingga Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB). Sejumlah upaya juga masih dilakukan pemerintah, baik pencegahan, penanganan, hingga penanggulangan dampaknya.
Anggota Komisi VIII DPR RI, Hj Selly Andriany Gantina mengatakan, dampak sosial lebih dirasakan oleh masyarakat. Namun, spirit gotong royong di tengah pandemi ini bisa menjadi kekuatan terbesar untuk saling menguatkan satu sama lain.
“Gotong royong untuk melewati masa pandemi Covid-19 sangat dibutuhkan. Termasui rasa toleransi antarsesama. Misal, warga yang mampu membantu warga lain yang kurang mampu,” ujarnya, saat sosialisasi 4 pilar kebangsaan, di Desa Tegalwangi, Kecamatan Weru, Kabupaten Cirebon, Jumat (10/7) malam.
Masyarakat memiliki peran penting dalam hal mencegah agar tidak terpapar Covid-19. Mematuhi dan disiplin dalam protokol kesehatan yang dianjurkan oleh pemerintah, seperti menggunakan masker saat beraktivitas di luar rumah, serta mencuci tangan dan jaga jarak.
“Tidak sedikit warga yang belum disiplin menjalankan protokol kesehatan. Akibatnya, hingga saat ini pandemi Covid-19 belum selesai,” ujar mantan wakil bupati Cirebon itu.
Selly menegaskan, spirit gotong royong yang perlu dilakukan tersebut, merupakan nilai-nilai pancasila. “Mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia yang tertuang dalam Pancasila, mampu menjadi perekat bagi kita,” katanya.
Selain Pancasila, Selly juga menjelaskan tentang UUD 1945, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika. Termasuk konsepsi trisakti, yakni berdaulat dalam politik, berdikari dalam ekonomi, dan berkepribadian dalam budaya.
Kuwu Tegalwangi, Iskandar mengaku senang dan bangga, karena desanya menjadi tempat untuk memupuk rasa cinta terhadap negara melalui sosialisasi 4 pilar kebangsaan. “Dari awal sudah saya tegaskan, bahwa sosialisasi ini sangat baik, sehingga saya membolehkan warga saya untuk ikut sosialiasi agar lebih cinta terhadap negara,” ujarnya. (Aming)
