KUNINGAN (CT) – Geliat perekonomian masyarakat Kuningan mengalami keterhambatan, menyusul mangkraknya pasar tradisional di sejumlah wilayah di Kabupaten Kuningan, Senin (18/07).
Hal tersebut terpantau di Pasar Lang-lang Buana dan Pasar Ikan Manggarai, yang berlokasi di pusat jajanan di Desa Cilimus, Kecamatan Cilimus, Kabupaten Kuningan.
“Gak jelas sekarang peraturannya gimana, setelah dipugar dan dibikin modern, Pasar lang-lang Buana kok malah sepi begini,” terang Yusuf, salah seorang pedagang di pasar tersebut.
Dia menambahkan, sepinya pengunjung di Pasar lang-lang Buana tidak lain disebabkan karena membludaknya pedagang kaki lima di areal pasar. Hal tersebut membuat pengunjung jadi malas untuk masuk ke dalam pasar.
“Pasar dibikin modern kan untuk menertibkan Pedagang Kaki Lima, tapi sampai saat ini malah makin banyak,” keluh dia.
Harapannya, lanjut dia, semoga dengan kondisi tersebut, fungsi Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) bisa maksimal, khususnya untuk menertibkan PKL yang berjualan dengan memakan bahu jalan, sehingga mengganggu ketertiban masyarakat secara umum.
Mengenai sepinya pengunjung di pasar Ikan Manggarai, diutarakan Iwan, salah seorang penjual ikan, diakibatkan kurangnya sosialisasi yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Kuningan.
“Sehingga Pasar ikan di Manggarai sepi, jarang pembeli,” katanya.
Di tempat terpisah, kondisi pasar di lokasi Pujasera Cilimus juga sepi pengunjung. Terpantau, lapak atau los di lokasi tersebut masih banyak yang kosong. (Ipay)