Ilustrasi
CIREBON (CT) – Sebagai salah satu negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia, kebutuhan akan busana muslim di Indonesia pastinya tinggi. Namun tahukah Anda bahwa di Indonesia busana muslim justru baru mulai populer di tahun 1980-an?
Meski sekitar 85% penduduknya muslim dan kerajaan Islam telah hadir di Indonesia sejak abad ke-13, namun pada kenyataannya banyak daerah di Indonesia yang mayoritas penduduknya tidak memeluk agama Islam. Situasi ini membuat pemerintah memutuskan tidak menjadikan Indonesia sebagai negara Islam. Hal tersebut jelas berpengaruh dalam penggunaan busana muslim di Indonesia di kehidupan sehari-hari.
Keputusan pemerintah di zaman Orde Baru yang mendorong partisipasi organisasi Islam dalam masalah sosial membuat penggunaan jilbab menjadi populer. Di era itu, presiden Soeharto melakukan pendekatan kepada para pemimpin Negara Islam dengan cara memberi bantuan dana untuk pembangunan institusi dan perkembangan organisasi Islam.
Anak kepala negara, Siti Hardijanti Rukmana, yang akrab dipanggil Mbak Tutut pun mulai mengenakan jilbab dengan gaya yang menarik perhatian pada masa itu. Efeknya, banyak perempuan yang mengikuti gayanya. Bisa dikatakan, inilah awal mula gerakan mode dalam hal baju muslim.
Permintaan atas busana muslim di Indonesia yang cukup tinggi membuat persaingan di industri busana muslim menjadi ramai. Produsen pun harus mengadu kreativitas mereka dalam mendesain busana muslim jika ingin dagangannya laris. Imbas persaingan ini ternyata positif, Indonesia mulai dianggap sebagai kiblat dari busana muslim modern. (Net/CT)