Ilustrasi
CIREBON (CT) – MSG atau monosodium glutamat merupakan garam yang molekul penyusunnya berupa sodium/natrium (Na) dan glutamat. Bagi tubuh manusia, glutamat berperan penting dalam berbagai proses metabolisme. Glutamat berperan sebagai building block dari protein atau bisa dibilang bahan baku pembentukan protein. Protein berfungsi sebagai bahan pembangun tubuh, membentuk sel baru, mengganti sel-sel yang rusak.
Glutamat terdapat secara alami di hampir seluruh makanan yang kita makan, mulai dari ikan, daging, susu, sayur, hingga buah-buahan. Pada awal tahun 1990an, glutamat yang digunakan untuk membuat MSG dihasilkan dengan cara mengekstrak glutamat dari tumbuhan. Saat ini, MSG dihasilkan dengan cara ekstraksi dari fermentasi alami tumbuhan-tumbuhan, seperti lobak, tebu, dan gandum.
Saat ini, MSG sudah secara luas digunakan sebagai penyedap makanan di dunia, mulai makanan instan seperti chicken nugget, baso, sup-sup kalengan sampai makanan ringan yang ada di warung-warung. Tapi kenapa MSG bisa bikin makanan jadi enak? MSG bekerja dengan memperkuat rasa alami dari berbagai makanan, seperti daging, ikan, sayur. Nah, MSG ini bisa memperkuat rasa karena glutamatnya.
Menurut U.S Food and Drug Administration (FDA), MSG yang kita makan akan dipecah oleh sistem pencernaan menjadi sodium/natrium (Na) dan Glutamat. Kedua bahan ini akan bernasib sama dengan Na alami dan glutamat alami. Jadi MSG aman jika tidak berlebihan.
Terus, bisa bikin bodoh gimana? Sama seperti di organ tubuh lainnya, glutamat juga berperan dalam metabolisme energi dan protein di otak. Selain itu, glutamat memiliki fungsi lebih pada otak, yaitu sebagai neurotransmiter. Neurotransmiter berperan untuk menyampaikan sinyal-sinyal dari sel saraf ke sel target, seperti sel otot atau sel endokrin (kelenjar hormon). Namun, kadar glutamat berlebih (banget) di otak memang dapat menyebabkan kerusakan pada otak. (Net/CT)