Citrust.id – Satu warga Kota Cirebon berinisial HS terkonfirmasi mengidap penyakit cacar monyet atau Monkeypox. Saat ini, ia tengah dirawat di ruang isolasi Rumah Sakit Daerah (RSD) Gunung Jati Cirebon.
Wakil Direktur Pelayanan Medis RSD Gunung Jati Cirebon, dr. Nurhidayat menjelaskan, HS masuk pada Rabu (8/11) melaIui IGD RSD Gunung Jati Cirebon. Kedatangan HS berdasarkan rujukan dari Dinas Kesehatan Kota Cirebon.
“Saat datang, ia sudah dua minggu mengidap kusta di seluruh tubuhnya. Pasien juga mengalami demam dan mual,” ujarnya, Kamis (9/11/2023).
Setelah dilakukan pemeriksaan, pernafasan HS normal, tensi darah juga bagus. Pihak RSD Gunung Jati juga sudah menerima hasil laboratorium di Jakarta dan memastikan pasien terkonfirmasi Monkeypox.
Kepala Bidang Pelayanan Medis RSD Gunung Jati Cirebon, dr. Toat Makruf mengatakan, RSD Gunung Jati Cirebon tidak melakukan tracing, karena rumah sakit hanya bertugas menerima pasien.
“Tugas tracing sudah Dinas Kesehatan Kota Cirebon dan jajarannya lakukan, yakni Puskesmas. Namun, tadi sudah rapat, anggota keluarga pasien sebagai kontak eratnya sudah dilakukan pemeriksaan,” ungkapnya.
Sebagai informasi, Kementerian Kesehatan melalui websitenya menjelaskan terkait penularan Monkeypox.
Monkeypox dapat menular ketika seseorang bersentuhan dengan virus dari hewan yang terinfeksi, orang yang terinfeksi atau bahan yang terkontaminasi virus.
Virus juga dapat melewati plasenta dari ibu hamil ke janin. Selain itu, dapat menyebar dari hewan ke manusia melalui gigitan atau cakaran hewan yang terinfeksi, ketika menangani atau memproses hewan buruan. Bisa juga melalui penggunaan produk yang terbuat dari hewan yang terinfeksi.
Virus juga dapat menyebar melalui kontak langsung dengan cairan tubuh atau luka pada orang yang terinfeksi atau dengan bahan yang telah menyentuh cairan atau luka tubuh, seperti pakaian atau linen.
Monkeypox juga ditularkan dari manusia ke manusia melalui kontak langsung dengan luka infeksi, koreng atau cairan tubuh penderita. Penyakit itu dapat menyebar melalui droplet pernapasan ketika melakukan kontak dengan penderita secara berkepanjangan. (Haris)
Komentar