Indramayutrust.com – Ratusan buruh yang tergabung dalam PSPI (Persatuan Serikat Pekerja Indramayu) melakukan aksi damai untuk memperingati May Day 2017, di depan kantor Dinas tenaga kerja dan transmigrasi (Disnakertrans) Indramayu, Senin (01/05).
Ujang Ramdhani, perwakilan SBKI, dalam orasinya mengatakan, agar disnakertrans Indramayu bekerja profesional, tidak hanya berpihak kepada para pengusaha dan pabrik-pabrik.
Dewi sartika, buruh perempuan PT GII mengungkapkan, Indamayu sebagai lumbung TKI yang paling banyak, sehingga buruh perempuan juga agar di prioritaskan.
“Kita memiliki bupati perempuan, harusnya juga bisa mengutamakan kesejahteraan perempuan di Indramayu, kami sebagai perempuan yang ada Indramayu merasa tertindas, tidak ada perlindungan sama sekali,” terangnya.
Dikatakannya, buruh perempuan yang bekerja di pabrik, juga harus mendapatkan hak cuti hamil, dan tidak kemudian di pecat secara sepihak oleh perusahaan.
“Peran perempuan yang bekerja di pabrik mengemban tugas yang berat, sebab perempuan jika sampai di rumah harus mengasuh anak, memasak dan beres-beres rumah,” tandasnya.
Sementara, Ahmad Mubaroq, ketua SBM LPG Balongan yang juga ikut dalam aksi solideritas buruh menyatakan sikap tegas terhadap pelaku union busting, agar di tangkap, adili dan penjarakan.
“Kami juga menuntut kepada pemerintah indramayu untuk memenuhi kebutuhan buruh perempuan serta diberi hak-haknya,” pungkasnya. (Didi)