Produksi Beras di Jawa Barat Berkurang

Citrust.id – Pangan merupakan kebutuhan pokok yang paling krusial dan menjadi skala prioritas Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Pangan berpengaruh terhadap kestabilan politik dan keamanan.

Hal itu dikatakan Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum, saat panen raya di Desa Cileuya, Kecamatan Cimahi, Kabupaten Kuningan, Minggu (6/3).

Jika tidak ada pangan, maka tidak menutup kemungkinan politik dan keamanan terganggu. Maka, Pemprov Jabar terus berusaha untuk meningkatkan produksi pangan di Jawa Barat, Kami tidak mau Jabar kembali ke 60 tahun ke belakang yang mengantre beras, sehingga politik terombang ambing dan keamanan tak damai,” ujarnya.

Uu mengatakan, pada awal periodenya menjabat sebagai Wakil Gubernur, Jawa Barat berhasil berada di peringkat kedua sebagai produsen pemasok beras tingkat nasional setelah Jawa Timur.

“Namun sekarang, Jabar disalip oleh Jawa Timur. Ini disebabkan oleh kondisi gabah kering dari tahun ke tahun menurun sebanyak lima ribu ton. Bila dibiarkan, maka pada tahun ketiga akan turun menjadi 15 ribu ton. Ini berbahaya. Maka pemprov Jabar akan selalu melakukan inovasi di bidang pertanian,” ungkapnya.

Uu memaparkan, ada empat kendala utama di bidang pertanian yang menyebabkan pasokan beras di Jawa Barat kian menurun. Kendala itu, yakni menyempitnya areal pertanian, profesi petani kian menurun, faktor cuaca yang tidak menentu, dan sumber air sudah habis.

Masalah air menurutnya bisa terjawab dengan adanya Bendungan Kuningan. Dengan selesainya Bendungan Kuningan, semoga daerah ini bisa teraliri air. Di wilayah Cirebon kemarin, panen biasa setahun dua kali. Dengan adanya bendungan, bisa panen tiga kali dalam setahun panen.

“Dengan adanya panen hari ini, kita harus tetap bersyukur karena sehebat apapun kita mempunya teori, teologi tetap harus diterapkan,” pungkasnya. (Andin)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *