Citrust.id – Pemerintah Kota (Pemkot) Cirebon targetkan prevalensi stunting turun menjadi 14 persen pada tahun 2024. Berdasarkan Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2021, Kota Cirebon memiliki prevalensi sebesar 30,6 persen.
Wakil Wali Kota Cirebon, Dra. Hj. Eti Herawati, mengatakan, Pemkot Cirebon targetkan prevalensi stunting di Kota Cirebon turun.
Untuk itu, perlu berbagai upaya yang tidak biasa dan berbagai sumber daya yang terlibat untuk menurunkan prevalensi sesuai dengan target nasional.
“Saat ini, Kota Cirebon telah melaksanakan berbagai proses audit kasus stunting. Saya apresiasi setinggi-tingginya bagi tim pakar dan tim teknis yang telah terlibat dan seluruh pihak di dalamnya,” ungkap Eti, Senin (24/10/2022)
Eti Herawati mengatakan, diseminasi audit kasus stunting ini adalah kegiatan yang berkontribusi positif terhadap upaya penurunan jumlah stunting. Sebab, hasil kajian tim pakar dan tim teknis sudah terrumuskan dalam bentuk rencana tindak lanjut kemudian disinergikan melalui kerja bersama.
“Percepatan penurunan stunting merupakan kerja kolaborasi unsur pentahelix, yaitu akademisi, swasta, masyarakat, pemerintah dan media. Sudah menjadi kewajaran dan keharusan agar semua pihak berkontribusi dalam upaya penurunan stunting di Kota Cirebon,” tuturnya.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPPAPPKB) Kota Cirebon, Suwarso Budi Winarno, SAP, M.Si., mengatakan, audit kasus stunting saat ini masih pada tahap progres internal.
“Hasil dari diseminasi ini berupa rekomendasi tindak lanjut melibatkan lintas sektor . Itu sesuai dengan tugas pokok dan fungsi, baik perangkat daerah, lembaga masyarakat, maupun swasta,” kata Budi. (Haris)
