Pemkab Kuningan Usulkan Perubahan Tarif Air Rp300 Permeter Kubik

Citrust.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kuningan menandatangi nota kesepakatan pengelolaan sumber mata air Desa Paniis, Kecamatan Pasawahan, bersama Pemerintah Kota (Pemkot) Cirebon.

Bupati Kuningan, Acep Purnama mengatakan, penandatangan yang dilakukan pada Sabtu (19/9) untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat.

“Bagaimanapun masyarakat Cirebon bagian dari Kuningan yang tidak terpisahan dengan NKRI,” terangnya, Senin (20/9).

Menurutnya, sebagai wilayah yang memiliki anugerah mata air, Kabupaten Kuningan wajib menjaga dan memelihara dengan melakukan penghijauan di Paniis dan sekitarnya. Hal itu dilakukan agar debit air tidak berkurang.

“Wilayah ini perlu penghijauan. Luas wilayahnya mencapai 2.000 hektare, termasuk antisipasi bahaya pembakaran,” tambahnya.

Sementara itu, Sekda Kuningan, Dian Rachmat Yanuar menuturkan perjanjian kerja sama tersebut berdasarkan PKS/46/2021 nomor: 690/PKS.48-EKONSDA/2021.

“Isinya, Pemkot Cirebon memberikan dana kompensasi kepada Pemkab Kuningan sebesar Rp206 permeter kubik terhitung dari 1 Juli 2021. Jumlah itu telah dikurangi toleransi kebocoran sebesar 20 persen yang terhitung dari besaran debit air baku. Masa evaluasi bersama dilakukan paling lama tiga tahun sekali,” terangnya

Sedangkan untuk toleransi tingkat kebocoran, pihaknya masih berharap bisa mencapai 15 persen terhitung sejak Januari 2022.

“Kami mengusulkan perubahan tarif sebesar Rp300 permeter kubik yang akan diberlakukan mulai 1 Januari 2022,” tambahnya

Wali Kota Cirebon, Nashrudin Azis mengungkapkan, yang menjadi persoalan Kuningan tentang air sama persis dengan yang sedang mereka alamai.

“Cuma perbedaannya, di Kuningan sumber airnya, kalau di Cirebon sebagian besar penggunanya,” ujarnya.

Walikota Cirebon mengatakan, apa yang disepakati itu siap ditandatangani. Adapun tentang kebocoran dan sebagainya yang sudah sesuai isi kesepakatan, akan ada tahapan lagi.

“Dengan penandatanganan kerja sama ini, persoalan yang dialami Kuningan menjadi persoalan yang harus dipikirkan bersama. Jika di hulunya bermasalah, hilirnya pun pasti menerima dampaknya,” ungkapnya.

Azis meminta Sekda Cirebon, Direktur PDAM dan jajarannya yang turut mendampingi, memikirkan cara berkontribusi bagi Kuningan dalam pemeliharaan, penanganan dan lainnya.

“Ini untuk kebaikan kita bersama. Apa yang kita sepakati akan berdampak baik kepada masyarakat kita masing-masing. Mari kita bikin konsep yang terbaik, yang sekiranya bisa diterima oleh masyarakat kota Cirebon dan bisa membantu Kabupaten Kuningan untuk melakukan hal yang Pak Bupati sampaikan secara maksimal,” pungkasnya. (Andin)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *