oleh

Pemkab Bentuk Satlak Penaggulangan Banjir Jelang Musim Hujan

CIREBON (CT) – Memasuki musim hujan, Pemerintah Kabupaten Cirebon membentuk Satuan Pelaksana (Satlak) Bencana Kabupaten Cirebon telah melakukan persiapan penanggulangan banjir. Sebagai daerah dataran rendah, Cirebon kerap kali dilanda banjir ketika hujan turun. Sedangkan di beberapa daerah, bencana longsor tidak dapat dihindarkan.

Sekretaris I Satlak Bencana Zaenal Abidin mengatakan, telah berkoordinasi dengan seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) serta seluruh Kepala Desa dan Camat, untuk melakukan persiapan. Prosedur penetapan standar penanggulangan bencana pun telah tersusun.

“Secara keseluruhan kami telah melakukn persiapan penanggulangan bencana. Bukan berarti kami menunggu datangnya bencana, namun langkah persiapan untuk menekan angka resiko yang ditimbulkan pada saat dan pasca bencana,” ujar Zaenal Abidin saat ditemui di ruang Sekretariat Daerah Kabupaten Cirebon, Rabu (3/12).

Menurut Zaenal, Satlak Bencana telah menyusun proyeksi kader penanggulangan bencana di setiap Kecamatan dan Desa, menyiapkan dan menetapkan daerah Alterntif Pengungsian, hingga membuat peta kawasan rawan bencana. Menurut dia setidaknya ada lima kecamatan yang termasuk rawan bencana Banjir. Yakni Ekcamatan Gegesik, Susukan, Waled, Pabedilan dan Sedong.

Dalam satlak ini seluruh OPD tergabung dan turut serta terjun di setiap tejadi bencana. “Seluruhnya, termasuk Dinas Pendidikan jika ada sekolah yang rusak atau anak sekolah yang tidak bisa bersekolah. Kemudian Dinas Sosial, Dinas Kesehatan dan yang lainnya. Di Kecamatan Waled itu ada pemukiman yang berada lebih rendah dari sungai, itu menjadi ranah PSDAP (Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air dan Pertambangan) untuk membantuk tanggul,” ujarnya.

Namun berbarengan dengan ancaman bencana tahunan, Kabupaten Cirebon pun sampai saat ini belum memiliki Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Untuk penanggulangan bencana, pemerintah daerah mengandalkan Satlak Bencana. Diakui Zaenal, tidak adanya BPBD mengakibatkan penanggulangan bencana tidak terfokus.

Pembentukan badan khusus bencana sebenarnya telah diwacanakan namun terbentus keterbatasan anggaran. “Kami sudah mengusulkan dibentuk BPBD namun memang memerlukan anggaran besar untuk operasional dan kepegawaiannya. Hingga dibentuk satlak bencana,” Pungkasnya.(CT-122)

Komentar