Pasokan Gas Sulit Masuk Kampung, Seorang Pemuda Ciptakan Kompor Berbahan Bakar Air

Ilustrasi

CIREBON (CT) – Kesulitan bisa mendorong seseorang menjadi kreatif.Buktinya, Dede Miftahul Anwar, 22, menciptakan kompor hidrogen, yang menggunakan bahan bakar air karena di daerah kelahirannya sulit mendapatkan pasokan gas elpiji.

Dede mengaku bahwa distribusi gas elpiji tidak masuk ke daerahnya di Kampung Kerajan, Desa Cihambulu, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Subang, Jawa Barat. Dengan alasan akses jalan susah dilalui kendaraan.

Ia menyebutkan, bahwa untuk mencapai kampungnya butuh lima jam apabila berangkat dari pusat Kota Bandung. Ditegaskan, kendaraan roda empat tidak sampai ke rumahnya. Untuk itu, kendaraan roda dua jadi pilihan warga setempat untuk keluar masuk kampung.

Selain tidak ada akses kendaraan para penduduk setempat harus menyeberang melewati sungai yang sangat lebar dengan arus deras. Tapi, kondisi yang sulit itu tidak membuat pemuda yang mengecap bangku kuliah di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung ini kehilangan akal. Ia menciptakan kompor dengan bahan bakar air.

Dede juga mendirikan SP alias Saung Pengisian Bahan Bakar Hidrogen (SPBBH) untuk mengisi ulang tabung. Menurut Dede, bahan-bahan untuk kompor hidrogen sangat murah. Karena itu, Dede bisa menjual dir hidrogen dengan harga murah, yakni sekitar Rp10.000 per tabung.

Temuan Dede ini dilombakan di ajang Wirausaha Muda Mandiri (WMM) 2015 lalu. Dan, keluar sebagai juara pertama. Namun, akankah nasib temuan Dede bernasib baik? Akankah Dede menjadi rebutan pemodal asing? (Net/CT)

BACA JUGA:  CSB Mall Donasikan Buku dan Perpustakaan Mini ke PAUD/TK

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *