Orang Tua Elly Indriyanti Mengaku Sempat Mendapat Teror dan Ancaman

Kuningantrust.com – Orang tua korban dugaan aksi penipuan yang dilakukan oleh bupati cirebon, Sunjaya Purwadisastra yang menikahi anaknya kini sudah menjadi ranah hukum proses penyelidikan Kepolisian Polres Cirebon Kota.

Hal itu disampaikan oleh ayah korban, Juladi saat ditemui di tempat tinggalnya menyatakan pihaknya sudah melaporkan bupati cirebon, Sunjaya Purwadisastra ke polres cirebon kota, atas dugaan tindak penipuan.

Laporan itu dilayangkan oleh, Elly Indriyanti warga blok Sigobang RT 05 RW 01 Desa Linggarjati, Kecamatan Cilimus, Kabupaten Kuningan pada 23 Maret 2017 lalu.

Dalam surat penerimaan laporan bernomor stpl/304/III/2017/jbr/cirebon kota, Elly melaporkan bupati cirebon cirebon, Sunjaya Purwadisastra atas dugaan penipuan, bupati sunjaya dituduh tidak menepati janjinya yang akan memberi rumah, mobil dan jaminan hidup setiap bulan rp 10 juta kepada elly setelah dinikahi secara siri.

Menurut orangtunya, Juladi (54) yang berasal dari Kabupaten Cirebon dan saat ini menetap di Kabupaten Kuningan, saat ini semuanya sudah diserahkan kepada pihak pengacaranya. Semua yang dianggap menjadi barang bukti sudah ditangan pengacara.

“Kami sudah menyerahkan sepenuhnya di pengacara, jadi saya tidak bisa memberikan penjelasan yang lebih rinci. Nanti ke pak Yudi saja, mohon maaf ya,” jelasnya.

Dikatakannya, anaknya berstatus menjadi istri sirih bupati Sunjaya hanya sekitar empat bulan. Selama itu juga, tidak pernah diberikan jaminan atau tanggungan kebutuhan sebagaimana janji dari bupati itu.

Saat ditanya apa yang menjadi bukti atas tuduhan dugaan aksi penipuan tersebut, Juladi menyampaikan ada rekaman seperti telepon dan SMS masih tersimpan. Semua itu, sudah diserahkan kepada pihak pengacaranya.

“Semua masih tersimpan, saya serahkan semuanya kepada pengacara. Selain telepon dan SMS, saksinya juga ada, pak kiayi juga ada. Bahkan, setelah dinikahi anak saya kerja di Pendopo,” jelasnya.

BACA JUGA:  Kiai Maman: Hebitren Momen Kebangkitan Ekonomi Pesantren

Terkait janji bupati yang akan mengangkat anaknya menjadi PNS, memberikan rumah dan mobil juga jaminan uang perbulan, sejak dinikahi tidak pernah diberikan.

Masih menurut, Juladi dirinya juga yang menjadi wali saat dilangsungkannya penikahan sirih anaknya dengan bupati cirebon. Namun ternyata semua janjinya itu tidak ditepati. Diharapkannya, atas kejadian yang dialami anaknya dan keluarganya, dia meminta untuk bisa memgembalikan harga diri keluarga.

“Apa yang kami alami sekian bulan, ini harga diri lah yang harus dikembalikan. Jangan sampai malah kami mendapat teror dan ancaman,” tukasnya. (Ipay)

Komentar