Meski Gunakan Jamperda Keluarga Pasien “Sempat” Diminta Biaya Perawatan

  • Bagikan

Indramayutrust.com – Pasangan suami-istri, Syarip (24) dan Nuri Amelia (24), asal Desa Gabus Wetan, blok Lesperinggo RT 09 RW 02, Kabupaten Indramayu sempat merelakan putra pertamanya yang baru lahir tersebut ditahan di RSUD Indramayu, akibat tidak ada biaya perawatan.

Informasi yang dihimpun Indramayutrust.com, bahwa bayi tersebut lahir dalam kondisi prematur, jenis kelamin laki-laki pada usia kandungan 7 bulan dan melahirkan di Puskesmas Gabus Wetan, (07/01) lalu.

Kondisi bayi yang lahir prematur itu, harus dirujuk ke RSUD Indramayu, dari Bidan Puskesmas Gabus Wetan, karena demi keselamatan bayi dan harus mendapat penanganan medis di Rumah Sakit.

Namun demikian, karena adanya masalah administrasi dari kedua orang tua bayi tersebut, masih belum dilengkapi berkas pengajuan Jamperda (Jaminan Persalinan Daerah, red), akhirnya disarankan oleh pihak RSUD untuk dimasukan dalam pasien Umum.

“Dari awal masuk rumah sakit, kata perawat di RSUD itu kita didaftarkan sebagai pasien umum. Padahal kita juga sedang mengajukan untuk proses Jamperda,” jelas Syarip

Dikatakannya, bahwa anaknya berada di Rumah Sakit Umum Daerah Indramayu sudah 2 minggu dan baru bisa membawa pulang anaknya dari RSUD pada, Senin (23/01).

“Kemarin biaya administrasi yang diminta itu 3.118.000 oleh pihak Rumah Sakit, katanya untuk biaya perawatan anak saya di sana karena masuk dalam pasien Umum. Tetapi, alkhamdulillah akhirnya bisa pulang, tanpa harus membayar biaya, setelah Jamperda sudah lengkap,” terangnya.

Sebelumnya pihak RSUD Indramayu meminta pembayaran perawatan anaknya sebesar 3 juta. Saat itu dirinya bersama sejumlah rekannya, melakukan penggalangan dana kepada donatur.

“Namun setelah akhirnya gratis dan tidak membayar apapun. Uang yang sudah terkumpul dari penggalangan dana ini, untuk biaya bayar Bidan dan untuk perawatan anak saya di rumah, terimakasih untuk teman-teman yang sudah membantu ngurus semuanya,” pungkasnya. (Didi)

BACA JUGA:  Demi Satukan Peninggalan Kuno, Indramayu Butuh Museum
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *