Mesin Jahit Keraton Kanoman, Harta Karun dari Abad ke-17

Citrust.id – Kolonial menjajah negeri Indonesia tercatat dalam sejarah 350 tahun lamanya. Masa-masa penuh dengan kekerasan dan kekejaman, namun di balik itu semua banyak warisan yang bermanfaat bagi penduduk pribumi.

Semisal, di Cirebon sendiri banyak terdapat gedung-gedung peninggalan kolonial, seperti gedung negara (Krucuk), Balai Kota (Siliwangi), pasar (Kanoman), kesemuanya adalah bangun-bangun yang masih berfungsi sampai saat ini.

Peninggalan yang tidak kalah pentingnya iya lah mesin jahit pemberian Raffles. Mesin jahit ini sudah sekitar 200 tahun lamanya dan masih kokoh. Pada masanya masih sering digunakan oleh keluarga keraton untuk keperluan menjahit, namun saat ini harta karun itu sudah dimuseumkan.

Mesin jahit pemberian Raffles kepada sultan Muhammad Qomarudin adalah bentuk hadiah dari pihak kolonial kepada keraton.

Farihin (23), abdi dalem keraton kanoman mengungkapkan, Mesin tersebut sebenarnya hanya untuk memperdaya pihak keraton agar tidak memberontak, sebab kekuasaan raja tidak lagi ada. “Karenanya dengan pura-pura berbaik hati, kolonial memberikan mesin ini. Selain mesin jahit ada pula lonceng dan pemotong cerutu,” ujarnya, Selasa (19/02).

Farihin menambahkan, sudah umum kiranya ketika kolonial ingin menguasai daerah atau menjajah, maka yang digunakan ada dua cara, pertama, dengan menggunakan perjanjian, dua, menggunakan pertumpahan darah atau perang.

“Bisa dikatan mesin jahit yang ada di keraton Kanoman adalah mesin jahit tertua yang ada di Cirebon, bahkan, mungkin secara nasional, karena dengan umurnya yang sudah mencapai 200 tahun, artinya ini adalah harta karun yang tidak banyak orang ketahui,” paparnya. /314

BACA JUGA:  Keraton Kanoman Umumkan "Cerai" dengan PD Pasar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *