Menggugat On The Spot, Cirebon Bukan Kota Termurah

Oleh Mohamad Machbub*

MENYIKAPI pemberitaan pada acara ‘On The Spot’ di stasiun televisi Trans7 pada tanggal 17 Maret 2017 dengan tema kota termurah di Indonesia yang salah satunya adalah Cirebon, sebagai Sekretaris Konsulat Cabang Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (KC FSPMI) Cirebon, saya ingin memberikan tanggapan.

Dalam on the spot disebutkan, bahwa di kota Cirebon untuk hidup sederhana 1 bulan cukup dengan uang sebesar Rp600.000 sampai dengan Rp800.000.

Untuk makan dan minum, katakanlah dengan harga Rp8.000 satu porsi, maka 3 kali sehari didapat angka Rp720.000. Itu hanya cukup untuk makan saja. Belum untuk memenuhi kebutuhan lain seperti transportasi, sewa rumah, dan biaya lainnya. Hal ini tidak seimbang dengan banyaknya kebutuhan pokok yang mengalami kenaikan akhir-akhir ini.

Tim kreatif On The Spot perlu mengklarifikasi terhadap data yang digunakan dengan menyudutkan Cirebon sebagai salah satu Kota termurah di Indonesia. Karena bagi kami sebagai aktivis buruh pemberitaan ini tidak sejalan dengan realisasi dilapangan dan merendahkan kaum buruh/pekerja yang ada di Cirebon.

Di satu sisi kami, FSPMI Cirebon sedang berjuang menolak upah murah, menolak Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 2015 tentang Pengupahan.
Dua parameter yang dijadikan dasar kami untuk menyikapi pemberitaan salah satu acara On The Spot di stasiun televisi Trans7 bahwa Cirebon salah satu kota termurah di Indonesia

Yang pertama, faktnya berdasarkan survey Kebutuhan Hidup Layak (KHL) 60 item mengacu pada Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. 13 tahun 2012 yang dilakukan oleh FSPMI pada Tahun 2016 di tiga pasar tradisional yang ada di Kabupaten Cirebon (Pasar Palimanan, Pasar Plered dan Pasar Mundu) saja didapat angka rata-rata sebesar Rp2.500.000.

BACA JUGA:  Komunitas MHC Berikan Sugesti Siswa Berwisata ke Luar Negeri

Sedangkan Upah Minimum Kabupaten Cirebon Tahun 2017 yang telah disahkan melalui Surat Keputusan Gubernur dengan nomor 561/Kep. 1191-Bangsos/2016 tertanggal 21 November 2016 tentang Upah Minimum Kabupaten/Kota di Jawa Barat Tahun 2017 mengacu pada PP No.78 Tahun 2015 sebesar Rp1.723.578. Masih jauh dari kebutuhan. Apalagi hanya Rp800.000.

Sedangkan daerah dengan UMK Jawa Barat yang terendah yaitu Kabupaten Pangandaran dengan nilai Rp 1.433.901.

Maka tidak tepat kalau mengacu pada Surat Keputusan Gubernur di atas tentang Upah Minimum Kota/Kabupaten di Jawa Barat, karena Cirebon jelas lebih tinggi dari Pangandaran.

Angka 1.7 Juta untuk daerah Cirebon saja masih jauh dari kebutuhan hidup layak dan angka tersebut untuk buruh/pekerja yang bekerja nol tahun atau pekerja lajang.

Yang kedua, jika kita bandingkan dengan data resmi berdasarkan Survei Biaya Hidup yang dilakukan Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Barat pada 2012. Untuk Kabupaten di Jawa Barat, data BPS memang menempatkan Cirebon sebagai kota dengan biaya hidup terendah. Tetapi bukan sebesar Rp800.000. Survey BPS menyebutkan, biaya hidup di Cirebon pada tahun 2012 sebesar Rp 3,6 juta. Itu 5 (lima) tahun lalu. Bagaimana dengan sekarang, tahun 2017?

Sementara kota lainnya di Priangan Timur seperti Garut besarnya adalah Rp3,9 juta, Bandung, Rp5,6 juta, Tasikmalaya Rp3,8 juta, Ciamis Rp3 8juta, dan Kota Banjar Rp3,7 juta.

Garut memang kota pariwisata. Di sana banyak rumah makan dan banyak pendatang. Harga makan satu porsi saja rata-rata Rp10.000, jadi memang di Garut memang biaya hidupnya mahal. Sama juga dengan di Tasikmalaya. Meskipun ada nasi TO yang bisa Rp5.000 sama tempe dan sambal cabe uyah (cabe rawit dan garam), namun makan di Kota Tasik terbilang mahal. Maka rata-rata penduduk Tasik mengeluarkan biaya hanya untuk makan dalam sebulan Rp1.200.000.

BACA JUGA:  In House Training, Cara Baru Astrido Rejeki Group Tumbuhkan Motivasi Karyawan

Meskipun di Jawa Barat disebut sebagai kota termurah, namun tidak demikian di Indonesia. Hasil Survei Biaya Hidup Badan Pusat Statistik (BPS) tentang biaya hidup termurah di Indonesia menempatkan Banyuwangi sebagai kabupaten/kota dengan biaya hidup terendah di Indonesia. Untuk hidup sebulan di kabupaten yang terletak di Jawa Timur ini membutuhkan biaya Rp3,03 juta. Kudus berada di peringkat dua dengan biaya hidup Rp3,08 juta per bulan.

Dari daftar 10 kota dengan biaya hidup termurah versi BPS pun, Cirebon tidak masuk di dalamnya. []

*Sekretaris-Konsulat Cabang Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (KC FSPMI) Cirebon Raya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

5 komentar

  1. Coba orang tv swasta {khusus trans7}hidup di cirebon. Biar th susahny kehidupan di cerebon. Enak aja bilang kaya gitu…tak sumpahin bangrut lu