Citrust.id – Pada H-2 lebaran 2018 atau Rabu (13/6) malam, terjadi kemacetan di sejumlah ruas jalan di Kota Cirebon.
Hampir seluruh perempatan di sepanjang jalur Pantura atau Jalan Brigjen Dharsono telah ditutup, termasuk lampu merah Sunyaragi dan Bypass-Pemuda. Tak hanya itu, seluruh jalur putar arah atau u-turn juga ditutup.
Warga atau pengguna jalan yang hendak menuju pusat kota salah satunya melalui lampu merah Kanggraksan. Imbasnya, terjadi kepadatan kendaraan di Jalan Kanggraksan arah pusat kota. Kemacetan juga terjadi di arah sebaliknya. Kendaraan tampak menumpuk di pertigaan Kanggraksan menuju arah Sumber.
Pengguna jalan yang akan menuju pusat Kota Cirebon juga banyak yang melalui Kedawung. Akibatnya, penumpukan kendaraan tampak di perempatan Kedawung. Kendaraan yang akan belok menuju jalan Tuparev harus berhadapan dengan rombongan kendaraan pemudik dari arah yang berlawanan.
Arus lalu lintas di Jalan Tuparev, khususnya arah lampu merah Gunung Sari tampak padat merayap. Di pusat kota, kemacetan tampak terjadi di jalan menuju pusat perbelanjaan, seperti Jalan Cipto, Gunung Sari, Tentara Pelajar, Kartini dan Jalan Siliwangi.
Salah satu pengguna jalan, Wanto (43) warga Kesambi, Kota Cirebon, mengaku maklum terhadap kemacetan di Kota Cirebon tiap jelang lebaran. Walau begitu, secara umum ia memberi catatan terhadap persoalan kemacetan.
Menurutnya, dalam mengatasi kemacetan, selama ini yang biasa dilakukan adalah rekayasa lalu lintas dan pembangunan infrastruktur jalan. Tapi soal pengendalian jumlah kendaraan belum dilakukan serius.
“Misal, luas jalan di Kota Cirebon tidak banyak berubah. Tidak sebanding dengan jumlah kendaraan yang terus meningkat,” katanya. /haris